Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
21 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
21 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
3
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
23 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
21 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
20 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
21 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Menurut PKS Soal Kunci Penanganan Konflik Wamena-Papua

Ini Menurut PKS Soal Kunci Penanganan Konflik Wamena-Papua
Senin, 30 September 2019 18:54 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengungkapkan, konflik yang terjadi di Papua termasuk Wamena sulit diselesaikan jika kebijakan belum bersifat substantif. Berjatuhannya korban, juga dinilai Mardani sebagai kurangnya kehadiran negara di Tanah Papua.

"Karenanya, perlu ada penyesaian yang sifatnya fundamental," kata Mardani di ruangannya, Senin (30/09/2019).

Politisi yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini memandang, pemecahan provinsi di Papua menjadi 5 provinsi, dimana Papua Barat menjadi 2 provinsi, Papua menjadi 3 provinsi, sebagai salah satu cara untuk menghadirkan negara di Bumi Cendrawasih.

Dengan pemecahan provinsi seperti itu, kata Mardani, jumlah unit-unit hadirnya negara menjadi kian banyak untuk masyarakat Papua. "Pusat pelayanan masayarakat menjadi kian dekat, makin banyak Poldanya, Kodamnya, Koramilnya, RS-nya, dan gedung-gedung pelayanan pemerintahannya.

"Sehingga masyarakat Papua makin merasakan kehadiran negara," ujarnya.

Legislator yang kembali melenggang ke Senayan untuk DPR RI periode 2019-2024 ini mengaku, Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk Papua dan Papua Barat itu, tengah menjadi salah satu resolusinya di 5 tahun mendatang. Ia pun optimis, DOB Papua dan Papua Barat bisa diwujudkan di periode DPR esok.

"(Optimis, red) karena di fraksi-fraksi semua sudah punya political will agar Papua dikhususkan. Tinggal nanti, tergantung lobi dengan Presiden, apakah kebijakannya khusus untuk Papua atau dibuka secara terbatas," kata Mardani seraya menyinggung potensi permintaan DOB dari Banten dan Bogor.

Toh, Mardani mengungkapkan, DOB Papua dan Papua Barat, sebenarnya juga bagian dari desain besar otonomi daerah yang sebetulnya sudah ada. "Tapi itu belum jalan, tinggal ditandatangani,".


Lebih jauh, demi kemajuan Papua dan Papua Barat sebagai bagian dari Indonesia, Mardani menilai pentingnya revisi UU Pilkada, "di Otsus (Otonomi Khusus)".

"Karena sekarang ini kasihan, rakyat Papua cuma bisa memilih ras Polinesia, harusnya dibuat seperti NKRI jadi temen-temen Sunda, Batak, Padang, semua punya hak (dalam Pemilu, red)" ujarnya.

Tak kalah penting dalam penyelesaian konflik dan menjaga kondusifitas di Papua, Mardani juga menyerukan pada semua pihak agar jangan terprovokasi.

"Saya melihat ada provokasi yang ingin memperluas konflik horizontal," pungkas Mardani.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/