Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
24 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
24 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
4
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPR Anggap Demo Pelajar Cuma Salurkan Hasrat Aksi Tawuran

DPR Anggap Demo Pelajar Cuma Salurkan Hasrat Aksi Tawuran
Kamis, 26 September 2019 16:06 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ledia Hanifa menyebut aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pelajar sekolah di sekitar Gedung DPR/MPR pada Rabu (25/9) kemarin lebih mirip sebagai aksi yang dilakukan untuk penyaluran tawuran.

Apalagi kata Ledia, kenyataannya banyak dari para pelajar ini tidak paham apa yang sebenarnya mereka perjuangkan hingga melakukan aksi demonstrasi di sekitar Senayan.

"Mereka ternyata tidak tahu apa yang mereka perjuangkan. Ini kan seperti penyaluran tawuran yang sudah lama," kata Ledia di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (26/9).

Menurut Ledia, para pelajar ini memang sangat mudah digiring emosinya. Meski tak tahu apa yang harus diperjuangkan, para pelajar ini justru melakukan aksi demonstrasi yang berujung anarkis hingga menyebabkan bentrokan keras di belakang Gedung DPR.

"Mudah sekali tergiring, sehingga potensi anarkis juga jadi besar. Jadi sebenarnya bukan lagi menyampaikan aspirasi. Itu yang dikhawatirkan," kata dia.

Karena itu menurut Ledia, para tenaga pendidik atau guru harusnya lebih fokus memerhatikan anak didik mereka. Sebab anak-anak memang harus dilindungi dari kemungkinan penggiringan opini yang berujung pada sikap anarkis para remaja ini.

"Seharusnya bagian concern para guru, bukan berarti menahan anak-anak turun bermakna dia tidak demokratis, tapi harus dilihat juga, ini anak-anak, kan kita juga mesti melindungi anak-anak kita, jadi memang PR-nya, banyak pihak yang mesti terlibat," kata dia.

Kemarin, ratusan pelajar sekolah terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian di belakang Gedung DPR, dekat Stasiun Palmerah, Jalan Palmerah Timur.

Kericuhan bermula dari sekitar pukul 14.30 WIB. Massa terlihat beberapa kali melempari aparat dengan berbagai benda seperti batu dan botol. Tindakan itu dibalas dengan beberapa kali tembakan gas air mata.

Pelajar tak menghiraukan imbauan polisi yang meminta mereka bubar karena rawan disusupi dan diprovokasi. Bahkan massa sempat membakar sesuatu di dekat pagar belakang Gedung DPR.

Diduga para pelajar yang berbuat ricuh ini merupakan pelajar yang sempat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR. Namun dari segi jumlah lebih banyak dari yang berdemonstrasi.

Kebanyakan mereka berasal dari Bogor, Jawa Barat, Jakarta Utara, hingga Tangerang. Mereka rata-rata masih memakai seragam putih abu-abu, putih biru, dan pramuka.

Saat unjuk rasa di depan Gedung DPR, peserta demo pelajar itu sempat diamankan dan didata polisi. Ketika ditanya, banyak dari mereka yang hanya ikut-ikutan demonstrasi ke Jakarta. Bahkan mereka juga tidak tahu apa itu RKUHP yang mereka protes.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77