Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gerakan #STMMelawan Ricuh, Polisi Sulit Bedakan Pelajar dan Perusuh

Gerakan #STMMelawan Ricuh, Polisi Sulit Bedakan Pelajar dan Perusuh
Rabu, 25 September 2019 17:44 WIB
JAKARTA - Lewat pengeras suara, polisi meminta massa yang kembali menggelar aksi di gedung DPR RI, khususnya dari kalangan pelajar untuk membubarkan diri dan tidak terprovokasi untuk berbuat onar.

Polisi tampak kewalahan dengan massa yang mulai bertindak anarkis dan ingin membedakan massa yang berasal dari kalangan pelajar dan oknum perusuh.

Gedung DPR sejak Rabu pagi (25/9) didatangi sejumlah pelajar yang kebanyakan mengaku dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Teknik Menengah (STM). Bahkan sejak pagi, gerakan #STMMelawan sudah bergema di media sosial.


Pantauan CNNIndonesia.com, ada puluhan pelajar yang tiba sejak pukul 09.45 WIB. Ada yang memakai seragam pramuka, seragam olahraga dan ada pula yang berseragam putih abu.

Beberapa pelajar yang hadir untuk menggelar aksi itu mengaku berasal dari Bogor, Jawa Barat, Tanjung Priok, Jakarta, hingga Tangerang. Kebanyakan dari mereka mengaku mendapatkan ajakan untuk menggelar aksi dari media sosial dan pesan berantai di grup Whatsapp (WA).

Pelajar tersebut ada yang mengklaim ikut aksi karena ingin menolak rancangan undang-undang yang dibuat pemerintah dan disahkan DPR, namun ada juga yang mengaku hanya ikut-ikutan saja.

Dari beberapa pelajar, polisi menyita beberapa kembang api atau petasan dan juga odol. Petasan yang dibawa tersebut beberpa kali sempat dinyalakan. Petugas sempat menghalau pelajar yang akan berkerumun di depan DPR tersebut.

Hingga siang tadi, ratusan dari massa pelajar itu sebetulnya sudah bisa ditertibkan oleh polisi dan akan diangkut lewat kendaraan jenis truk ke daerah asal mereka masing-masing.

Namun, pada sore hari, suasana berubah tegang. Ada sejumlah massa yang belum dikenal melakukan aksi bakar-bakaran di depan pintu masuk pejalan kaki belakang kompleks parlemen Senayan itu.

Tak ada spanduk berisi tuntutan aksi. Massa aksi tidak mengenakan almamater. Tak ada bendera dalam aksi tersebut. Lalu lintas di sekitar lokasi pun lumpuh.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, massa melempari batu ke arah gedung DPR. Mereka juga menyanyikan lagu nasional dan yel-yel.

Sementara aparat kepolisian berada di balik pagar DPR. Pasukan polisi membentuk barikade untuk menahan massa aksi agar tidak masuk ke kompleks parlemen.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/