Home  /  Berita  /  Peristiwa

Delapan Jenazah Urang Awak yang Wafat Akibat Kerusuhan di Papua Dipulangkan ke Kampung Halaman

Delapan Jenazah Urang Awak yang Wafat Akibat Kerusuhan di Papua Dipulangkan ke Kampung Halaman
Rumah-rumah warga dibakar massa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9). (dok)
Rabu, 25 September 2019 11:13 WIB
PADANG - Delapan jenazah urang awak atau perantau asal Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar), yang wafat akibat kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua, akan dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan.

Dikutip dari gatra.com, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Keluarga Minang (DPW IKM) Wamena, Zulhendri Sikumbang mengatakan, sebenarnya jumlah perantau Pessel yang meninggal akibat kerusuhan di Wamena itu ada sembilan orang, namun hanya delapan jenazah yang dipulangkan.

Satu jenazah lagi yang ditemukan belakangan, kata Zulhendri, akan dimakamkan di Wamena, karena alasan tertentu.

''Transportasi dari Wamena hingga Padang akan ditanggung perantau. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar mengenai biaya peti mati dan lainnya,'' ujar Zulhendri saat dihubungi gatra.com dari Padang, Rabu (25/9).

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit membenarkan bahwa Pemprov Sumbar akan membantu biaya pemulangan jenazah para perantau asal Pessel tersebut.

''Seluruh biaya peti mati korban tewas perantau asal Sumbar di Wamena akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Sumbar,'' ujarnya menyikapi instruksi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Dia juga mengatakan, Pemprov Sumbar juga akan menyediakan ambulans di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk mengantarkan jenazah korban ke kampungnya masing-masing di Pessel.

Duka Mendalam

Kerusuhan yang pecah di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9), merenggut 26 jiwa. Delapan dari korban meninggal tersebut ternyata perantau asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).

Dikutip dari antaranews.com, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengaku merasakan duka menyatakan berbelasungkawa atas wafatnya delapan warga asal Pessel akibat kerusuhan di Wamena tersebut.

''Sebagian korban berasal dari Pesisir Selatan. Kita ikut berduka dan berharap warga Sumbar lain di Papua bisa tabah dan mencari tempat untuk menyelamatkan diri,'' katanya, di Padang, Selasa (24/9).

Nasrul menyebutkan, berdasarkan komunikasi sementara dengan warga Sumbar di Wamena, diketahui perempuan dan anak-anak telah diungsikan ke Jayapura, sementara laki-laki masih bertahan di Wamena.

Pemprov Sumbar juga sudah menjalin komunikasi dengan Danrem 032 Wirabraja yang punya akses ke Korem 172/PWY, terkait kemungkinan pemulangan jenazah.

''Kalau memang jenazah bisa dipulangkan, Pemprov akan bantu transportasi dari bandara ke rumah duka,'' kata pria asal Linggo Sari Baganti, Pessel tersebut. Informasi yang diperoleh Goriau.com, ada sepuluh warga asal Pessel yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, sepuluh diantaranya meninggal dunia, seorang kritis dan seorang luka ringan.

Korban meninggal adalah: Syafriyanto (36) asal Kecamatan Lengayang, Jefry Antoni (23) asal Taluak, Hendra (20) asal Lengayang, Rizki (4/anak Syafrianto), Ibnu (8) asal Lengayang, Irwan (24), Nofriyanti (40) asal Sutra dan Yoga Nurdi Yakop (28). Sedangkan korban kritis bernama Putri (30), yang merupakan istri dari Syafriyanto. Korban luka ringan bernama Isal (42), yang merupakan suami dari Nofriyanti.

Para korban meninggal dan terluka akibat terkena panah, senjata tajam dan terbakar karena rumahnya dibakar massa.***

Editor:hasan b
Sumber:gatra.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/