Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
18 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peneliti Tegaskan Penolakan atas Rencana Menghidupkan Kembali GBHN

Peneliti Tegaskan Penolakan atas Rencana Menghidupkan Kembali GBHN
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus. (Ist.)
Selasa, 13 Agustus 2019 08:55 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Peneliti Formappi, Lucius Karus menegaskan sikap kontranya terhadap rencana penghidupan kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

"Momen ini, saya kira sebaiknya kita tolak," kata Lucius di Jakarta, Selasa (13/08/2019).

Lucius menduga, rencana menghidupkan kembali GBHN membawa kepentingan-kepentingan politis para elit. Pasalnya, rencana ini baru mencuat dari Kongres V PDIP di Sanur, Bali, pekan lalu.

"Ini kan sebetulnya isu kebangsaan, tapi kenapa munculnya baru sekarang setelah PDIP jadi pemenang Pemilu? Padahal jika dijadikan jualan politik kemarin, mungkin perolehan suara PDIP bisa makin tinggi barangkali," kata Lucius.

Belum lagi, pasca gelaran Pemilu, partai-partai politik yang saat kontestasi kemarin berseberangan dengan Jokowi, kini terbaca merapat. Di saat yang bersamaan, ada juga hiruk pikuk jatah kursi Pimpinan MPR RI mendatang, dan konsesi politik di kabinet Jokowi jilid II.

"Jadi ini kan bisa saja ada bargain begitu," kata Lucius.

Lucius pun mengingatkan, bahwa sejatinya GBHN bukan milik MPR ataupun politisi tapi milik seluruh rakyat Indonesia, sehingga penting untuk melibatkan banyak masyarakat agar GBHN tak hanya menjadi alat transaksional politik elit.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/