Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PSSI Observasi Implementasi VAR Di Thailand

PSSI Observasi Implementasi VAR Di Thailand
Kamis, 25 Juli 2019 20:07 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - PSSI terus mematangkan rencana implementasi penggunaan Video Assistant Referee (VAR) untuk kompetisi Liga 1. Terkait dengan hal ini, PSSI berkunjung ke Thailand dan dibantu Federasi Sepak bola Thailand (FAT) untuk mengobservasi semua hal terkait implementasi VAR di Thai League 1.

"PSSI terus bergerak untuk mewujudkan implementasi VAR di Liga 1. Observasi di Thailand akan banyak membantu kami dalam hal persiapan baik secara prosedur, teknis, perlengkapan dan regulasinya," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.

Selama di Thailand, PSSI akan melaksanakan koordinasi meeting dengan FAT dalam hal prosedur pengajuan penerapan VAR ke IFAB dan FIFA. Selain itu juga diadakan meeting dengan Thai League 1 dalam hal equipment dan teknologi yang dibutuhkan serta penjajakan vendor penyedia teknologi VAR.

Agenda lainnya yang juga telah disusun di antaranya, meeting dengan FIFA Instruktur dalam hal pengajuan course untuk VAR. Meeting dengan project manajer VAR program FAT mengenai teknis persiapan hingga course VAR dan penerapannya. Meeting dengan instruktur FIFA akan standart para wasit yg akan bertugas sebagai VAR dan AVAR. "Dan yang tidak kalah penting adalah observasi langsung kursus VAR dalam hal teori dan praktek," jelas Tisha.

Selanjutnya, PSSI akan mengadakan pertemuan dengan direktur IFAB berkenaan pengajuan penerapan VAR di Indonesia sekalian melihat simulasi pengoperasian dan peranan VAR dalam pertandingan Thail League 1 di tanggal 28 Juli.

Secara internal organisasi, FAT membutuhkan waktu setidaknya sembilan bulan untuk mematangkan rencana implementasi VAR.  Hal paling penting dalam persiapan VAR adalah Training dan Sertifikasi Wasit.

Dalam VAR, dibutuhkan 6 kali tahapan kursus yang harus dilewati wasit dalam waktu kurang lebih 1 tahun. IFAB memiliki prosedur yang sangat ketat dalam implementasi VAR yang harus dilewati oleh federasi yang ingin mengimplementasikan.

Wasit diharuskan melewati 6 kali kursus dan 40 jam masa training baik secara online maupun offline, dimana training tersebut juga harus dipimpin langsung oleh instruktur yang ditunjuk oleh FIFA.

Metode Video Assistant Referee (VAR) merupakan metode baru yang pertama kali diimplemantasikan FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Dalam penerapannya, tidak semua pelanggaran memerlukan bantuan VAR. Kalau wasit merasa pelanggaran yang terjadi sudah dianggap jelas dan yakin dengan keputusan yang diambilnya, VAR tidak diperlukan lagi.

VAR digunakan manakala wasit merasa ada kejanggalan dalam pengambilan keputusannya. Wasit kemudian berkomunikasi melalui sistem cek ke VAR. Setelah itu baru ditampilkan tayangan ulang VAR. Bukan permintaan pemain atau tim, tapi langsung keputusan wasit. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/