Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
2
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
19 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
21 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
5
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
19 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Amien Rais Ingatkan 'Demokrasi Bodong'

Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Amien Rais Ingatkan Demokrasi Bodong
Ketua Dewan Kehormatan PAN (Partai Amanat Nasional), Amien Rais (tengah) saat jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). (Foto: Zul/GoNews)
Senin, 15 Juli 2019 15:31 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan PAN (Partai Amanat Nasional), Amien Rais mewanti-wanti politisi soal bahaya demokrasi 'bodong'. Menyusul terjadinya rekonsiliasi Prabowo-Jokowi.

Dalam jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019), Amien menegaskan pentingnya oposisi dalam demokrasi.

"Kalo demokrasi tanpa oposisi itu namanya demokrasi boongan, demokrasi bodong," kata Amien.

Karenanya, untuk tetap menjaga adanya oposisi, Amien mengatakan, rekonsiliasi jangan hanya soal konsesi kekuasaan.

"Jangan pernah kooptasi, dapat 1-2 kursi kemudian kocar-kacir semua," kata Amien.

Partai politik sebagai pengisi parlemen, ditegaskan Amien, berfungsi sebagai pelaksana pengawasan terhadap pemerintah. Sehingga, "kalau parlemen sebagian besar sudah jadi cap stempel atau juru bicara ekskekutif (karena partai oposan terlibat di konsesi eksekutif, red), itu namanya kematian buat demokrasi,".

Amien pun berharap, Jokowi mendapat kekuasaannya secara 'utuh' sebagai presiden terpilih periode 2019-2024.

"Wanti-wanti saya, jangan mencoba kemudian mengaburkan (demokrasi, red) sehingga demokrasi berubah menjadi otokrasi," pungkas Amien.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/