Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
23 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
23 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
6
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
21 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PDI-P Siap Menyambut dengan Tangan Terbuka Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia

PDI-P Siap Menyambut dengan Tangan Terbuka Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu. (Muslikhin/GoNews.co)
Selasa, 09 Juli 2019 14:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, kembali menghangat pasca Partai Gerindra menjadikannya salah satu syarat rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.

Menanggapi rencana tersebut, Politisi PDI-P sekaligus Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mengaku tidak ada masalah.

Ia mengatakan, seharusnya tidak ada kendala bagi Habib Rizieq Shihab (HRS) untuk kembali ke Tanah Air.

Bahkan, dirinya sangat menyambut baik rencana kepulangan tersebut, sebagai sesama anak bangsa. "Dalam pandangan saya seharusnya tidak ada kendala bagi HRS untuk kembali, dan kita sambut dengan tangan terbuka sebagai anak bangsa, sebab kepergiannya atas kemauannya sendiri," kata Masinton kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (9/7).

Terkait dengan rencana menjadikan upaya rekonsiliasi Jokowi-Prabowo pasca Pemilu 2019 dalam rangka untuk memulangkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Ia berpandangan bahwa rekonsiliasi yang diupayakan pasca Pilpres harusnya diawali dengan keluruhan dan ketulusan.

Sehingga kata Masinton, rekonsiliasi harus dimaknai dalam rangka membangun persatuan dan persaudaraan sesama elemen anak bangsa.

"Saya menganggap tidak pas bila kemudian ada embel-embel lain. Kita harus menghilangkan unsur kompetisi dalam pemilu lalu, kemudian rekonsiliasi tidak boleh ada transaksional selain kepentingan bangsa," ujarnya.

"Maka rekonsiliasi harus membangun persatuan dan punya komitmen merajut keindonesiaan,"sebut politikus PDI Perjuangan itu.

Namun, bila kemudian ada persoalan lain dalam hal ini terkait dengan penegakan hukum, tentu hukum memiliki mekanismenya sendiri.

"Tentu, itu menjadi persoalan lain, harus dihadapi dengan mekanisme hukum pula," pungkasnya.***

wwwwww