Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kapolri Tito Mengaku Tak Nyaman Tangani Kasus Purnawirawan TNI

Kapolri Tito Mengaku Tak Nyaman Tangani Kasus Purnawirawan TNI
Kamis, 13 Juni 2019 22:06 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan, ketidaknyamanan Polri menangani kasus yang menjerat beberapa purnawirawan TNI. Namun, atas dasar kesamaan di muka hukum, dia menegaskan, pihaknya harus tetap memprosesnya.

"Penanganan kasus purnawirawan bagi TNI, tentu secara pribadi dan institusi ini jujur menimbulkan ketidaknyamanan bagi Polri sendiri, tidak nyaman. Tapi ya, hukum harus berkata demikian. Ada azas persamaan di muka hukum, semua orang sama di muka hukum," kata Tito di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis 13 Mei 2019.

Tito menjelaskan, Polri juga beberapa kali sudah pernah menangani kasus yang melibatkan purnawirawan TNI. Atas hal tersebut, Polri harus tetap memprosesnya, agar menunjukkan kesamaan di muka hukum.

Apalagi, kata Tito, kasus yang menjerat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen bukan hanya sekedar kasus kepemilikan senjata api ilegal. Namun, kasus perencanaan pembunuhan terhadap beberapa tokoh nasional.

"Itu ada saksi-saksinya, nanti akan terungkap di pengadilan. Sehingga, meskipun tidak nyaman, tetapi kita hormati prinsip hukum itu, kesamaan di muka hukum," katanya.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Metro Jaya ini menuturkan, kasus berbeda dialami oleh Mayjen TNI (Purn) Soenarko. Dalam kasus tersebut, Tito mengatakan, senjata yang dimiliki Soenarko adalah senjata saat yang bersangkutan di Aceh dan dibawa ke Jakarta.

Dari sana, belum ada rencana senjata tersebut digunakan untuk melakukan tindak pidana tertentu. Atas dasar tersebut, Tito menyebut masih bisa adanya ruang komunikasi dalam kasus yang menjerat Soenarko.

"Tapi untuk masalah bapak Kivlan Zen, saya kira karena sudah banyak tersangka lain yang sudah ditangkap, termasuk calon eksekutor senjatanya ada empat. Saya kira, meskipun tidak nyaman, kita harus jelaskan kepada masyarakat, harus diproses di pengadilan," ujarnya.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat para purnawirawan TNI kepada pihak Kepolisian. Menurutnya, para purnawirawan yang terjerat kasus sudah masuk ke ranah sipil.

"Terkait dengan proses hukum dan sebagainya, TNI tidak ikut, karena sudah masuk di ranah sipil," katanya.

Ia pun menegaskan, meski ada beberapa purnawirawan yang terjerat kasus, pihak TNI dan Polri akan tetap solid.

"Seperti yang diketahui, soliditas TNI Polri sampai sekarang terus. Mulai dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini adalah salah satu bentuknya," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:VIVA.CO.ID
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/