Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
16 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
2
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
16 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua MK Ngaku Diserang Lewat Medsos, PKS Yakin Lembaga Pimpinan Anwar Usman Itu Tetap Independen

Ketua MK Ngaku Diserang Lewat Medsos, PKS Yakin Lembaga Pimpinan Anwar Usman Itu Tetap Independen
Senin, 10 Juni 2019 22:19 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, menyinggung serangan media sosial terhadap pihaknya, Anggota koalisi Adil Makmur, Mardani Ali Sera pun memberi tanggapan.

"Media Sosial kita memang bermasalah. Perlu etika media sosial sebagai ruang publik bersama," kata Mardani melalui pesan Whatsaap yang diterima GoNEWS.co, Senin (10/06/2019).

Tapi, lanjut Mardani, "mendoakan Pak Anwar Usman tetap jernih dan objektif melihat fakta dan data dalam proses persidangan di MK," juga diperlukan.

"Dan kami yakin dengan integritas para Hakim MK," ujar Mardani yang juga menjabat ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Sebelumnya, Ketua MK mengatakan, "Kita tahu akhir-akhir ini media sosial luar biasa menghantam MK secara keseluruhan. Termasuk saya terutama. Cara bersalaman pun dihantam, dikritisi secara luar biasa,".

Hal itu disampaikan Anwar dalam acara halal bihalal MK di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).

Cara bersalaman yang dimaksud adalah saat Ia mengucapkan sumpah sebagai hakim konstitusi di depan Presiden Joko Widodo pada 2016. Saat ia bersalaman, Anwar sedikit merendahkan bahunya. Medsos kemudian memviralkan foto 2016 itu, seakan-akan Ketua MK 'di bawah' Presiden.

"Tapi justru itu menambah pahala kita bersama. Tetapi yang namanya manusia, pasti perasaan perasaan subjektif itu akan lahir. Oleh karena itu, mengapa Imam besar Abu Khalifah yang dulu disuruh menjadi hakim, dibujuk, dirayu, tidak mau, sampai dipenjara," tutur Anwar.

"Setelah keluar, dibujuk lagi supaya mau menjadi hakim, tetap tidak mau, dihukum penjara lagi, sampai beliau meninggal dalam penjara. Luar biasa. Itulah beratnya beban seoraang hakim," sambung Anwar.

MK sendiri akan menggelar sidang perdana sengketa Pilpres pada 14 Juni esok. MK menjamin lembaganya independen.

"Apa yang kita alami sekarang, kita berusaha, yang penting kita istiqomah. Oleh karena itu, karena banyak rintangan-rintangan yang kita hadapi selama sebulan penuh, maupun ke depan, lebih-lebih lagi menjelang tanggal 14 Juni, mari kita mempersiapkan diri, sesuai dengan Idul Fitri, jadi kita kembali kepada fitri," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/