Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rakyat Mengeluh Harga Tiket Pesawat, Kemenhub: Makanya Hati-hati Beli di Online Travel

Rakyat Mengeluh Harga Tiket Pesawat, Kemenhub: Makanya Hati-hati Beli di Online Travel
Kamis, 30 Mei 2019 19:45 WIB
JAKARTA - Tingginya harga tiket pesawat, kembali menjadi polemik di masyarakat, khususnya pada musim mudik Lebaran kali ini. Bahkan, di salah satu agen perjalanan yang menjual tiket secara online, ditemukan harga tiket pesawat rute Bandung-Medan mencapai Rp13 juta dan Rp21 juta untuk kelas bisnis.

Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono mengatakan, masyarakat memang harus berhati-hati dalam membeli tiket pesawat, khususnya melalui aplikasi agen perjalanan online.

"Makanya, hati-hati dalam membeli tiket termasuk di online. Cek betul, kalau normalnya sih enggak mungkin itu," kata Isnin di kantornya, kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, kemarin. 

Isnis menjelaskan, kehati-hatian dalam membeli tiket pesawat itu memang harus dilakukan masyarakat, karena selain harganya tinggi, satu rute penerbangan dengan harga mahal itu pun bisa melakukan transit sampai tiga kali dalam satu rute perjalanan.

"Kalau sampai transit tiga kali, itu kan namanya bukan pergi, tapi muter-muter piknik itu, hati-hati. Artinya, carilah dengan dicek betul, kalau memang itu enggak layak ya jangan dibeli," ujarnya.

Saat dipastikan mengenai kabar apakah pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan para agen perjalanan dan para aplikator penjual tiket secara online tersebut, Isnin pun membenarkannya.

Dia menjelaskan, koordinasi itu akan dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat agar mendapatkan informasi yang lebih mendetil terkait harga tiket untuk sebuah rute serta kejelasan jumlah transit dan hal-hal terkait lainnya.

"Ya, kita sedang berkoordinasi agar bagaimana yang itu bisa dinetralisir lah, enggak tahu caranya gimana. Karena itu kan beda, itu masalah (pembelian) online kan, kalau kami kan (urusan dengan) airlines," kata Isnin.

"Berarti, orang jualan kan itu sudah di luar kewenangan kami. Tetapi, kami akan berkoordinasi supaya enggak membingungkan masyarakat lah," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:VIVA.CO.ID
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/