Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Sepakbola
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
56 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wiranto Ancam Tutup Media, Fahri Hamzah: Jangan Bungkam Kebebasan Bersuara!

Wiranto Ancam Tutup Media, Fahri Hamzah: Jangan Bungkam Kebebasan Bersuara!
Fahri Hamzah saat diundang berbuka bersama dengan Jokowi. (dok. Fahri Hamzah)
Selasa, 07 Mei 2019 01:00 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyentil Menko Polhukam Wiranto yang mengancam menutup media dan akun medsos yang berpotensi mengancam keamanan nasional. Menurut Fahri, kebebasan berpendapat di negara demokrasi adalah harga mati.

"Jadi begini teorinya itu. Kebebasan ini harga mati. Kapasitas pemerintahlah yang harus kita disesuaikan denga kebebasan masyarakat," beber Fahri di Istana Merdeka usai buka puasa dengan Presiden Jokowi, Senin (6/5).

Fahri menjelaskan, kebebasan berpendapat masyarakat, seperti halnya banyak di negara maju akan menghasilkan kebaikan.

"Masyarakat bebas itu hasilnya Amerika, Eropa, itu masyarakat bebas semua, itu hasilnya baik, positif. Jadi ini mesti dijaga. Kapasitas pemerintah untuk mengelola kebebasan itu yang perlu diperbaki," kata Fahri.

Fahri meminta pemerintah tak panik karena masyarakat yang bebas berpendapat menyuarakan isi hatinya.

"Jangan kemudian pemerintahnya gelagapan, panik, lalu kemudian kebebasannya mau ditutup, itu salah. Cara berpikirnya terbalik. Justru kapasitas pemerintah mengelola kebebasan itu yang harus diperbaiki," urai dia.

"Dan menurut saya kebebasan masih fine-fine saja. Tokoh-tokoh yang ngomong jawab dong, jangan panik. Masa segini banyak orang di pemerintahan jago-jago dapat gaji, dapat mobil dinas, nggak bisa menjawab, enggak bisa menjelaskan ke media apa yang bisa bikin tenang di masyarakat. Janga berlebihanlah," kata Fahri.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:KUMPARAN.COM
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/