Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
22 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
22 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dituduh Curi Suara, Caleg Perindo Dianiaya Sesama Caleg Hingga Berdarah

Dituduh Curi Suara, Caleg Perindo Dianiaya Sesama Caleg Hingga Berdarah
Senin, 29 April 2019 16:38 WIB
SURABAYA - Rudy Wibowo, calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo dari Partai Perindo dianiaya rekan sesama caleg Perindo berinisial PS. Diduga, penganiayaan ini terjadi lantaran PS yang tak terima jika suara Rudy lebih banyak darinya di salah satu TPS.

Kejadian penganiayaan terjadi 19 April pukul 22.00 WIB di kediaman PS Perumahan Dian Istana, Wiyung Surabaya. Rudy mengaku dirinya dimita Peter datang ke rumah.

"Saya di japri (jaringan pribadi) diundang ke rumahnya, kalau saya ndak datang, dia mau ke rumah saya. Saya akhirnya datang, karena saya takut terjadi apa-apa kalau dia ke rumah karena saya punya bayi. Awalnya saya tidak punya pikiran apa-apa," kata Rudy saat membuka ceritanya di Surabaya, Senin (29/4/2019).

Sesampainya di rumah PS, dia dipaksa menandatangani surat pernyataan bermaterai jika dirinya mencuri suara. PS menuduh Rudy melakukan pencurian suara di TPS 5 Endrosono, Wonokusumo, Surabaya, karena perolehan suara Rudy mencapai 110 suara.

Saat itu juga, Rudy menyangkal jika dirinya melakukan pencurian suara. Dia pun tak mau menandatangani surat tersebut. Bahkan dia mengaku tak tahu jika suaranya mencapai 110 di TPS 5.

"Saya disuruh tanda tangan pakai materai. Saya tidak mau, saya bilang, kalau kepengen melihat datang ke kecamatan, lihat C1-nya. Tandatangan itu ndak masuk akal, fungsi dan tujuannya seperti apa. Dari situ beliaunya emosi," lanjut Rudy.

Lalu, PS yang emosi langsung melakukan penganiayaan pada Rudy. Rudy masih ingat, pertama kali yang dilakukan Peter adalah menamparnya. Dia pun langsung berdiri dari posisi duduknya. Tiba-tiba ada tiga orang yang diduga oknum.

"Dia tak terima, akhirnya saya dicekik. Saya berdiri lah, saya dipegangi tiga oknum, tapi yang mukul PS itu. Pertama pakai tangan kosong, pukul dan nampar," imbuh Rudy.

Dari kejadian itu, Rudy mengaku tak bisa melawan. Pasalnya ada tiga oknum yang memegangi tangannya hingga membuat PS leluasa memukulnya. Penganiayaan ini membuat kepala Rudy mengucurkan darah.

"Saya pengennya melawan, atau menangkis lah paling tidak. Tapi saya ndak bisa karena ada tiga oknum yang memegangi," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Rudy juga menunjukkan foto kepalanya yang bersimpuh darah usai dianiaya. Terlihat, baju yang dikenakannya pun menjadi merah terkena darah. Bukti-bukti penganiayaan ini yang digunakan Rudy untuk melapor ke Polrestabes Surabaya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:DETIK.COM
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/