Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gelar Debat Konstitusi di Bali, MPR Bahas soal Pemilu dan Otonomi Daerah

Gelar Debat Konstitusi di Bali, MPR Bahas soal Pemilu dan Otonomi Daerah
Sabtu, 27 April 2019 22:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BALI - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menggelar acara debat konstitusi. Acara tersebut digelar pada Sabtu (27/4/2019) di Bali.

Debat Konstitusi MPR ini, diharapkan bisa memberikan memotivasi terhadap para calon penegak hukum, agar mereka mempunyai lebih banyak referensi ketatanegaraan.

Hal ini diungkapkan Anggota MPR Bambang Sadono saat acara debat itu berlangsung. "Saya menyambut baik acara debat Konstitusi MPR ini, mudah-mudahan bisa menjadi referensi bagi para peserta," ujarnya.

Untuk diketahui, debat ini diikuti setidaknya oleh empat perguruan tinggi di Denpasar Bali yakni, Universitas Udayana, Universitas Mahendradata, Universitas Mahasaraswati dan Universitas Pendidikan Ganesha.

Bertindak sebagai dewan juri dalam kegiatan ini adalah Pimpinan dan Anggota Badan Kajian MPR Dr. Delis Jukarson Hehi, Martin Hutabarat, Prof. Hendrawan Supratikno, Bambang Sadono dsn Prof. Farouk Muhammad.

Debat Konstitusi MPR putaran terakhir ini, mengambil beberapa tema, dari mulai soal otonomi daerah sampai soal pemilu. Tema tersebut adalah: "Titik Berat Pelaksanaan Otonomi Daerah di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota sebagai Wilayah Administratif", kemudian "Calon Presiden dan calon Wakil Presiden independen dalam Pemilu".

Tema debat berikutnya adalah soal "Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu Legislatif", Penghapusan Ketentuan Tertutup Pembatasan Masa Jabatan Wakil Presiden", "Penegasan keanggotaan DPD harus berasal dari non anggota partai politik" dan terakhir tema " Penghapusan ketentuan Parliamentary Threshold.

Sementara itu, Kepala Biro Kajian MPR RI Yana Indrawan menjelaskan, puncak acara Debat Konstitusi MPR tersebut nantinya akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2019.

"Insya Allah puncaknya nanti kita laksanakan bertepatan pada peringatan hari ulang tahun MPR pada bulan Agustus 2019 mendatang," jelas Yana Indrawan.

Yana menambahkan, kedalaman sangat penting ketika masing-masing tim tidak hanya mengungkap permukaan, namun kata dia, konsistensi juga diperlukan.

"Gagasan gagasan baru dan signifikan serta keluasan juga diperlukan oleh masing masing peserta debat itu," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77