Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jumlah Pengedar Narkoba di Sumbar Meningkat, Remaja Paling Banyak Terlibat

Jumlah Pengedar Narkoba di Sumbar Meningkat, Remaja Paling Banyak Terlibat
BNN Sumbar memusnahkan 1 kilogram sabu, Jumat (5/4/2019). (foto: tribunpadang.com/Rezi Azwar)
Sabtu, 06 April 2019 11:26 WIB
PADANG - Kabid Brantas BNN Sumbar, Emrizal Anas mengatakan, sejak 2019 sudah ada 12 orang pengedar yang ditangkap BNN Sumbar. Angka ini meningkat dari tangkapan pada tahun sebelumnya yang tidak sampai 10 orang jika dibandingkan dengan jumlah bulan yang sama.

“Tiap tahun itu angka penangkapan pengedar di Sumbar semakin banyak. Dan dari yang ditangkap itu bisa dikatakan masih banyak yang remaja,” ujarnya kepada Haluan, Jumat (5/4/2019).

Dikutip dari harianhaluan.com, sasaran dari pengedar ini, kata Emrizal, kebanyakan remaja-remaja yang ada di Sumbar, khususnya di Kota Padang. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diharapkan dalam memberantas narkoba. Saat ini, ada tiga orang remaja yang akan memasuki tahap rehabilitasi dari kecanduan.

“Sebelumnya kan ada penangkapan di daerah Air Tawar, dari lima yang tertangkap ada tiga orang yang saat ini akan rehabilitasi. Karena dari mendapatkan rehabilitasi karena tidak terlibat dalam penyebaran atau menjadi bandar,” sebutnya.

Ia mengatakan, tidak semua yang tertangkap akan langsung menempuh proses hukum. Untuk yang terbukti hanya pemakai dan pencandu, BNN akan memberikan rehabilitasi. Namun, selama ada keterlibatan dengan jaringan, yang ditangkap akan langsung memasuki proses hukum.

“Walaupun ketika penangkapan barang bukti yang ditemukan sedikit tapi ada keterlibatan dengan jaringan tetap akan menempuh proses hukum,” ujarnya.

Untuk bisa mengurangi angka pengedar dan pengguna, katanya, BNN Sumbar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pihak BNN Sumbar setiap hari bergantian untuk masuk ke desa.

“BNN juga mengadakan penyuluhan, membentuk penggiat dan membentuk relawan-relawan. Setiap tahun ajaran baru BNN Sumbar juga melakukan sosialisasi kepada mahasiswa dan anak SMA baru di Kota Padang,” katanya.

Selama bulan Maret 2019, BNN Sumbar, sudah memusnahkan sekitar 2,5 kilogram sabu. Dari sebanyak barang bukti itu, pihak BNN Sumbar sudah menyelamatkan sekitar 2.500 orang masyarakat dari narkoba jenis sabu.

"Kalau untuk 1 kilogram sabu, bisa dikonsumsi untuk 1.000 orang, berati kalau sekarang yang sudah kami musnahkan ada sekitar 2,5 kilogram sabu selama Maret ini, maka sekitar 2.500 orang sudah terselamatkan," ujarnya.

Emrizal Hanas mengatakan, sabu yang dimusnahkan ini, hasil kerjasama BNN Sumbar dengan jajaran Polres Pariaman, yang berhasil mengamankan pelaku bernama Muhammad Yamin (37) yang bekerja sebagai sopir, warga Jalan Ampang Karang Ganting, Kecamatan Kuranji, Padang, di jalan Akses Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) Kenagarian Kataping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

"Untuk pelaku kedua, yang kami amankan tersangka Beni Putra (26), pengangguran, warga Durian Tarung, Padang. Penangkapannya hasil dari pengembangan setelah pelaku Muhammad Yamin yang bertugas membawa sabu dari Pekanbaru ke Padang, diamankan," ucapnya.

Selanjutnya kata Emrizal, bahwa sabu tersebut akan diterima oleh pelaku Beni Putra di Padang. Kemudian dilakukan penangkapan juga terhadap pelaku Beni Putra, di jalan Kismangun Sakoro saat menunggu barang haram tersebut.

Dikatakan Emrizal, saat dilakukan penangkapan, salah satu dari tersangka yaitu Muhammad Yamin dihadiahi timah panas dibagian kakinya, karena berusaha kabur waktu akan ditangkap oleh petugas BNNP Sumbar.

"Kepada kedua tersangka tersebut akan dijerat pasal 114 ayat (2), dan pasal 112 ayat (2), dan pasal 132 ayat (1) UU nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, denda paling banyak 10 milyar," ucapnya.

Sementara itu, Emrizal juga menjelaskan terkait koordinasi, biasanya pihak BNNP Sumbar akan melakukan koordinasi dengan kapolres-kapolres atau Polda Sumbar, kalau seandainya dalam penangkapan pengedar dan badar narkoba tersebut sudah membutuhkan perkuatan personil.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan Polres dalam penangkapan tersebut, seandainya butuh perkuatan personil. Tapi kalau kami mampu, maka akan ditangkap sendiri. Sebab kami dalam melakukan penangkapan harus dipantau dulu, apakah butuh perkuatan personil atau tidak, sebab takutnya nanti ada kebocoran informasi," ucapnya.(h/mal/pmi)

Editor:arie rh
Sumber:harianhaluan.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Sumatera Barat, Padang
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/