Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ternyata Sumbar Punya Tiga Blok Migas yang Sangat Potensial

Ternyata Sumbar Punya Tiga Blok Migas yang Sangat Potensial
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas, Dwi Soetjipto.
Senin, 25 Maret 2019 11:38 WIB
PADANG - Sumatera Barat (Sumbar) ternyata memiliki potensi minyak dan gas bumi yang dapat diandalkan sebagai cadangan minyak dan gas (migas) dalam negeri. Setidaknya ada tiga blok yang sudah dan akan dieksplorasi.

Dikutip dari hariansinggalang.co.id, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas, Dwi Soetjipto kepada wartawan usai memberikan kuliah umum pada wisuda periode 114 di Universitas Negeri Padang Sabtu (23/3) mengatakan, di Sumbar ada tiga blok migas.

“Di Sumbar, pertama ada di wilayah kerja South West Bukit Barisan yang operatornya Rizki Bukit Barisan. Ini POD (plan of development, red) satunya sudah disetujui. Diharapkan nanti dengan POD satu ini mereka bisa berproduksi,” kata mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan Direktur Utama PT Semen Padang itu.

Yang kedua, katanya, ada di Sijunjung, yakni Blok GNW Sijunjung. “Kemungkinan itu adalah gas metan batu bara. Dengan potensi ini kita harapkan Sumatera Barat bisa berbicara dari sisi migas,” terangnya.

Selain dua blok tersebut, di outshore atau lepas Pantai Mentawai ada area terbuka yang menurutnya juga memiliki potensi migas yang dapat dieksplorasi dan kini belum dilakukan eksplorasi.

Ketiganya diharapkan bisa menambah cadangan minyak dan gas bumi Indonesia yang belakangan terus menipis.

Secara umum, Dwi yang pernah lama berdinas di Sumatra Barat lebih dari 20 tahun itu juga mengungkapkan tentang upaya-upaya pemerintah saat ini yang terus meningkatkan produksi minyak dan gas di Indonesia.

“Masa lalu, minyak dan gas berada pada wilayah kerja yang posisi penurunan, tapi eksplorasi belum begitu aktif, sehingga belum ketemu giant discovery. Alhamdullilah sekarang, wilayah kerja Saka Kemang menemukan dua TCF (trillion cubic feet) gas. Potensinya diperkirakan lebih dari itu,” sebutnya.

Dwi dalam paparannya mengatakan, langkah pemerintah untuk terus menambah cadangan migas di Indonesia juga dilakukan dengan cara mengubah metode investasi dari cost recovery ke metode gross split.

Hal ini juga pernah dipaparkan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar pada kegiatan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX-2019 beberapa waktu lalu. Bahkan, karena perubahan ini, Indonesia bisa menjual 14 blok migas. (yuni)

Editor:arie rh
Sumber:hariansinggalang.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/