Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ma'ruf Amin Mengaku Kewalahan Banyak Pendukung Minta Cium Tangan Hingga Pipi

Maruf Amin Mengaku Kewalahan Banyak Pendukung Minta Cium Tangan Hingga Pipi
Sabtu, 23 Maret 2019 01:01 WIB
JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menceritakan pengalaman sepanjang safari politik ke daerah-daerah.

Ma'ruf mengaku kewalahan mendapatkan antusiasme masyarakat yang ditemui. Sebab kebanyakan berebut cium tangan sampai pipi sang kiai.

"Waduh. Ada yang jenggotan kumisan, (saya) ditarik terus cium tangan saya cium pipi saya. Oh itu apalagi di Madura. Waduh, wah begini terus saya itu," kata Ma'ruf sambil menunjuk bagian yang dicium para santri saat berbincang santai di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat, (22/3).

Para santri dan ulama itu yang ramai berebut kehadiran Ma'ruf. Biasanya antusiasme itu terjadi ketika mengunjungi basis Nahdlatul Ulama ( NU). Mustasyar PBNU itu tak keberatan dengan hal demikian.

"Memang kecintaan mereka begitu," imbuhnya.

Kebiasaan menyalami itu sudah dilakukan sejak Ma'ruf masih menjadi Rais Aam PBNU. Ketum MUI itu rajin memberikan tausiyah dan pandangan di forum keagamaan.

Namun, saat menjadi cawapres, antuisiasnya berbeda. Ma'ruf menyebut semangatnya lebih.

"Semangatnya itu beda, dulu juga cium tangan. Kalau sekarang dirangkul dicium jadi lebih semangat lagi," sebut Ma'ruf sambil tersenyum.

Dia menegaskan tidak masalah dengan perlakuan demikian. Kendati harus lebih perhatian kepada dirinya apalagi saat situasi ramai, seperti ketika deklarasi di Stadion Dome Balikpapan yang dihadiri 20 ribu orang.

Karena penuh sesak, Ma'ruf harus mendapat pengawalan ekstra. "Iya, paling nanti yang ngawal saja," ujarnya.

Saat kunjungan ke pondok pesantren maupun tempat lainnya, Ma'ruf Amin yang ditemani istri Wury Estu Handayani mendapatkan sambutan meriah. Sejak mobilnya tiba di lokasi sampai menuju panggung acara, santri sampai pendukungnya berebut salaman, sampai berswafoto.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/