Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sandi Vs Maruf Soal Lapangan Kerja dan Pengangguran

Sandi Vs Maruf Soal Lapangan Kerja dan Pengangguran
Minggu, 17 Maret 2019 23:33 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno bertanya kepada Cawapres nomor urut 01, Maruf Amin soal strategi pengentasan pengangguran usia muda.

"Khususnya lulusan SMK yang tidak bisa mendaptkan pekerjaaan. Bagaimana agar kita bisa menurunkan jumlah 61 persen pengangguran kita," tanya Sandi pada Maruf dalam Debat Cawapres/Debat Ketiga Pilpres 2019 yang digelar di Hotel Sultan, Minggu (17/03/2019).

Melengkapi pertanyaannya, Sandi mengungkit soal tenaga kerja asing. Alangkah ironis, papar Sandi, di tengah kondisi pengangguran pemuda pemudi Indonesia, "malah kita harus mengimpor tenaga kerja asing,".

Sandi, juga mengungkapkan urgensi sistem penyerapan tenaga kerja yang memudahkan pemuda-pemudi Indonesia. Jika menang Pilpres, Sandi mencanangkan kemudahan tersebut melalui ekonomi kreatif.

"69 persen anak-anak mileneal ingin sistem yang flesibel," kata Sandi.

Setelah uraian pertanyaan tersebut, Maruf Amin pun menjawab, bahwa solusi persoalan tersebut bisa ditempuh pada dua mode jalan: Solusi struktural dan solusi market.

"Reformasi pendidikan dari tingkat bawah sampai universitas. Terutama di tingkat SMK," kata Maruf membuka penjelasan Solusi Struktural yang Ia maksud.

Reformasi pendidikan tersebut, kata Maruf, akan melibatkan dunia usaha dan industri termasuk pada pelatihan-pelatihan kerja. Maruf, juga akan mendorong lahirnya Cyber Universitas.

"Sehingga akan muncul mahasiswa yang kualitatif," kata Maruf.

Pada solusi market, kata Maruf, di sinilah peran industri dan dunia usaha menjadi vital. Akan dilakukan, kata Maruf, upaya pelatihan dan kursus-kursus bersama BUMN.

Hal lain-dan yang menjadi program andalan Maruf bersama Jokowi, adalah Kartu Pra Kerja.

Pada giliran Sandi menanggapi jawaban Maruf, pasangan Capres Prabowo Subianto ini, menekankan pentingnya hubungan yang singkron antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

"Kami melihat, tidak adanya link & match. Maka program kami agar SMK terhubung dengan dunia kerja," kata Sandi konkret.

Dengan begitu, lanjut Sandi, pihaknya lebih bisa memastikan siswa-siswi SMK siap memasuki lapangan kerja sejak lulus sekolah.

Sandi pun, menyinggung soal optimasi UMKM untuk menggerus angka pengangguran. Katanya, "Alhamdulillah 90 ribu pelaku OK OCE yang ada di Jakarta, siap ke level nasional,".

Hal lain, kata Sandi, adalah terkait penguatan rumah siap kerja. Melalui program rumah siap kerja, pihaknya, kata Sandi, "akan memastikan jika anak-anak lulusan SMK mudah megakses beasiswa,".

Dengan begitu, pungkas Sandi, "Dalam lima tahun memimpin, kita bisa mengurangi 2 juta pengangguran yang ada di Indonesia,". ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/