Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bolak-balik Ma'ruf Amin Bicara soal '10 Years Challenge'

Bolak-balik Maruf Amin Bicara soal 10 Years Challenge
Minggu, 17 Maret 2019 23:27 WIB
JAKARTA - Cawapres 01 Ma'ruf Amin dan cawarpres nomor urut 02 Sandiaga Uno banyak menyebut kata kunci setiap menekankan visi mereka. Bicara tentang pendidikan, riset sampai masalah budaya, ada dua kata yang terus mereka masukkan dalam perdebatan.

Sejak bicara soal pendidikan, Ma'ruf Amin kerap bicara soal '10 years challenge' untuk menunjukkan semangatnya meneruskan program Jokowi-Jk guna mengejar tujuan yang telah ditetapkan.

Ma'ruf bicara soal rencana membangun Badan Riset Nasional untuk memperkuat riset memajukan Indonesia. Ia berharap dalam 10 tahun ke depan banyak hasil riset yang sudah bisa dipanen.

"Dengan demikian riset akan semakin berkembang ke depan. Bisa menjadi riset yang membangun Indonesia ke depan. Sekali lagi kita persiapkan untuk 10 years challenge," kata Ma'ruf Amin di arena Debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Pernyataan Ma'ruf soal '10 years challenge' ini ditanggapi Sandiaga. Sandiaga mengkritik pembentukan lembaga riset itu hanya akan menambah birokrasi. Kata yang dipakai untuk menegaskan visinya, Sandiaga memilih menekankan semangat kolaborasi.

"Bagi kami kuncinya kolaborasi. Dunia usaha kita berikan insentif kalau invenstasi di research. Kita punya lembaga riset tapi banyak yang dihasilkan tidak digunakan, kita akan memberikan kesejahteraan lebih baik. Kalau pemerintah tidak memfasilitasi, bagaimana ekosistem riset menghasilkan," kata Sandiaga.

Keduanya juga kembali terlibat perdebatan terkait tema kebudayaan. Ma'ruf mengungkap program pemerintah meningkatkan pendidikan, memberantas pengangguran dengan meningkatkan teknologi digital dengan tol langit. Ma'ruf membanggakan mulai ada unicorn dan decacorn di Indonesia, dia pun kembali menyebut '10 years challenge' untuk menggambarkan visinya 10 tahun ke depan.

"Sekali lagi ini dalam rangka mempersiapkan tantangan '10 years challenge'," kata Ma'ruf.

Sandiaga pun kembali mendebat pernyataan Ma'ruf. Lagi-lagi Sandiaga bicara soal pentingnya kolaborasi dengan dunia usaha, akademisi, dan pihak terkait menjadikan kebudayaan dan SDM jadi fokus pembangunan.

"Membangun kebudayaan kita bukan hanya kita bicara anggaran dan infrastruktur tapi harus dilihat semua elemen yang bisa mendukung. Kita bisa melihat bagaimana karya terbaik anak bangsa kita sudah mendunia tinggal kita mengkolaborasikannya.

Jangan semua jadi beban pemerintah, banyak dunia usaha, akademisi, dan juga civic society siap membantu. Tugas pemerintah membuat pemerintah yang kuat dengan keberpihakan yang tegas agar budaya jadi prioritas pembangunan," kata Sandiaga.

"Sekarang kita lihat prioritas pemerintah di infrastruktur. Ke depan kita menyeimbangkan pembangunan, kualitas SDM dan kebudayaan sama pentingnya dengan infrastruktur," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77