Home  /  Berita  /  GoNews Group

MPR: Kisruh DPT Akibat Mismanajemen Sistem Kependudukan

MPR: Kisruh DPT Akibat Mismanajemen Sistem Kependudukan
Diskusi 4 Pilar MPR RI digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Jum'at, 15 Maret 2019 17:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota MPR dari Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi menyebutkan, kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah terjadi sejak penyelenggaraan Pemilu 1999 hingga saat ini.

Kisruh DPT itu terjadi akibat mismanajemen kependudukan. Persoalan ini bisa diatasi dengan single identity number.

"Kalau kita sudah punya single identity number maka sebagian besar persoalan DPT akan selesai, misalnya NIK ganda, NIK kosong, pemilih fiktif. Persoalan DPT seperti itu bisa selesai dengan single identity number,' kata ViVa Yoga dalam diskusi Empat Pilar MPR dengan tema 'Mengawal Legitimasi DPT Pemilu 2019,' di Media Center, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Viva mengungkapkan bahwa kisruh DPT yang terjadi belakangan ini bukanlah yang pertama kali. Kisruh DPT sudah terjadi sejak Pemilu 1999 hingga saat ini.

"Artinya, DPT merupakan masalah besar bagi pemerintah, siapapun yang berkuasa. Bayangkan sejak pemilu 1999 sampai pemilu 2019 ini, selalu ada masalah DPT. Misalnya dalam Pemilu 2014, PDIP mempersoalkan 10, 8 juta DPT yang bermasalah," katanya.

Menurut Viva ada beberapa alasan mengapa DPT sangat penting untuk dipersoalkan. "Kita mempersoalkan DPT bukan dalam rangka mendelegitimasi pemilu dan bukan dalam rangka mencurigasi kecurangan dan manipulasi data pemilu," ujarnya.

Ada tiga alasan mengapa DPT perlu dipersoalkan. Pertama adalah untuk menyelamatkan hak konstitusional warga negara Indonesia yaitu hak memilih dan dipilih.

"Negara harus menjamin hak warga negara itu. Itulah pentingnya DPT," ucapnya.

Kedua, untuk peningkatan partisipasi politik rakyat. "Jika partisipasi politik rakyat naik maka semakin tinggi legitimasi pemilu. Maka DPT menjadi basis data yang penting untuk peningkatan partisipasi politik rakyat," jelasnya.

Ketiga, DPT penting dikritik dan dibahas karena untuk peningkatan demokrasi electoral. "Karena proses kompetisi dalam Pemilu berbasis data DPT," tuturnya.

Viva Yoga berpendapat kisruh DPT terjadi adalah karena karena mismanajemen sistem kependudukan. "Kalau kita sudah punya single identity number, sebagian besar persoalan DPT akan selesai. NIK ganda, NIK kosong, pemilih fiktif. Itu masalah DPT. Untuk mengakhiri kisruh DPT ini adalah dengan cara memperbaiki sistem kependudukan single identity number, yang lebih bagus," pungkasnya.

Turut sebagai narasumber dalam diskusi kerjasama MPR dengan pengurus Koordinatoriat Wartawan Parlemen adalah anggota MPR dari Fraksi PDIP Aria Bima dan Direktur Para Syndicate, Ari Nurcahyo.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/