Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fenomena Tanah Bergetar Terjadi di Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang, BPBD akan Temui Warga

Fenomena Tanah Bergetar Terjadi di Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang, BPBD akan Temui Warga
Petugas Dinas ESDM Sumbar saat mengecek lokasi sungai di belakang permukiman kawasan Pila Tarok, Kuranji, yang diduga kuat menjadi penyebab terjadinya fenomena tanah bergetar di rumah-rumah warga. (foto: harianhaluan.com/YESI DESWITA)
Selasa, 12 Maret 2019 22:18 WIB
PADANG - Kejadian tanah bergetar di kawasan Pila Tarok, Kelurahan Pasar Ambacang, Kuranji, Kota Padang, masih terus terasa dan meresahkan sejumlah warga hingga saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengaku akan menggelar pertemuan dengan warga terdampak, Rabu (13/3/2019) di Kantor Camat Kuranji.

Dikutip dari harianhaluan.com, kepastian rencana pertemuan itu disampaikan Kepala BPBD Kota Padang, Edi Hasymi pada Senin (11/3/2019). "Hari Rabu (13/3), kami ada pertemuan dengan masyarakat di Kantor Camat Kuranji. Terkait penyampaian hasil penyelidikan Dinas ESDM Provinsi atas dugaan tanah bergetar itu," ujar Edi.

Edi menyebutkan, berdasarkan hasil analisis penyebab yang diterima pihaknya dari Dinas ESDM Provinsi Sumbar, tindak lanjut saat ini sudah mulai mengarah pada pelaksanaan solusi. Namun, pelaksanaan itu harus dilakukan berdasarkan kesepakatan seluruh pihak terkait.

“Solusinya itu juga harus disampaikan kepada masyarakat. Dari ESDM di antaranya, dengan melakukan pengurangan tekanan air yang menabrak dinding tebing di sekitar sungai di daerah itu. Seperti mencegah pengambilan galian C, ini yang harus kami bicarakan dengan masyarakat," katanya lagi.

Getaran Masih Terasa

Sementara itu, fenomena tanah bergetar yang dirasakan di sejumlah rumah di Pila Tarok sejak setahun belakangan masih terus terjadi hingga Senin (11/3). Getaran menjadi kian parah saat hujan melanda kawasan tersebut. Warga mengaku, hingga saat ini belum ada solusi yang diterima warga terkait getaran yang mengganggu kenyamanan tersebut.

"Sampai saat ini masih terjadi. Lebih tepatnya bukan tanah bergetar, tapi getaran-getaran. Soalnya, tidak jelas sumbernya dari mana, yang mana efeknya hingga ke bagian-bagian rumah seperti pintu, jendela, atap, dan lain-lain, itu terasa semua," kata Ketua RW setempat, Syafri Khaidir kepada Haluan.

Getaran yang dirasakan warga, sambungnya, memiliki frekuensi yang bervariasi dari halus hingga cukup kuat. Pernyataan serupa juga disampaikan warga setempat yang ditemui Haluan di lokasi. Warga mengaku hingga kini masih meresahkan getaran itu, terlebih saat musim hujan dan badai.

Tini (58), pemilik salah satu warung di Pila Tarok mengatakan, getaran-getaran tersebut memang masih terus terasa di beberapa bagian rumahnya. "Iya, yang bergetar mulai dari atap, kaca jendela, pintu, seng-seng. Biasanya kalau sedang terjadi, sangat mengganggu, karena tidak berhenti-berhenti," kata Tini.

Tini bersama beberapa warga berharap agar pemerintah lekas memberikan solusi penanganan atas fenomena getaran tersebut. "Yang berwenang dan yang paham harusnya bisa menjelaskan dan menenangkan warga, lalu dicarikan solusinya, karena getaran ini tidak hanya dirasakan di satu atau dua rumah, tapi seluruh rumah di kawasan Pila tarok dari ujung ke ujung merasakannya," sebutnya lagi.

Sebelumnya, Pemko Padang mengaku sudah mendapatkan surat rekomendasi dari hasil tinjauan ke lapangan yang dilakukan tim Geologi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar, terkait fenomena tanah bergetar di kawasan Pila Tarok yang telah terjadi selama setahun belakangan.

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, kepada Haluan mengatakan, Pemko Padang memang menunggu rekomendasi dari ESDM Sumbar, selaku pihak yang berwenang dan berkompeten untuk menjelaskan fenomena tersebut. "Sekarang surat rekomendasi itu sudah ada di BPBD Kota Padang. Kami akan segera rapat untuk mencari solusi dari fenomena itu," ujar Mahyeldi beberapa waktu lalu.

Lambannya tindak lanjut dan solusi dari pemerintah untuk menenangkan warga terdampak di Pila Tarok, menuai desakan dari kalangan DPRD Padang yang mengaku geram atas kekurangpekaan Pemko Padang dalam menanggapi keresahan warga Pila Tarok.

“Kami berharap Pemko Padang peka dan memfasilitasi masalah ini. Ini masalahnya sudah setahun dan tidak ada penindakan apa pun selain turun ke lapangan untuk mengecek, setelah itu tidak ada solusi. Sementara warga di Pila Tarok terus cemas karena rumah mereka terus bergetar. Apalagi saat hujan deras,” kata Anggota Komisi III DPRD Padang, Arpendi, beberapa waktu lalu. (h/mg-mal/mg-yes)

Editor:arie rh
Sumber:harianhaluan.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat, Padang
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/