Sosialisasi 4 Pilar MPR, Hidayat Nur Wahid: Jangan Melupakan Jasa Ulama

JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, meminta generasi muda agar tidak melupakan sejarah (jasmerah) dimana jasa Ulama ditorehkan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pasalnya, kata Hidayat, lahirnya Indonesia tak lepas dari kebesaran hati para ulama yang mau mengalah dengan tidak mendahulukan egonya, semata-mata agar Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus bisa tetap berdiri.

"Karena itu, selain jas merah generasi muda harus ingat pada jas hijau (jangan melupakan jasa ulama)," kata Hidayat di acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di kawasan Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/02/2019).

Hidayat mengisahkan, Indonesia yang diproklamirkan 17 Agustus 1945, nyaris bubar jika para ulama menolak usulan AA. Maramis yang menolak Piagam Jakarta.

"Bisa saja ulama menolak usulan itu, dengan alasan mayoritas masyarakat Indonesia itu muslim, dan jika Piagam Jakarta tidak disetujui kami akan memutuskan tidak bergabung dengan NKRI," kata Hidayat.

Tetapi, sikap seperti itu kata Hidayat tidak muncul. Sebaliknya, para ulama setuju, mereka mau menerima usulan AA. Maramis, dan menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta, sehingga bunyinya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Itu dilakukan, semata-mata agar negara Indonesia yang lahir pada 17 Agustus bisa dipertahankan," kata Hidayat.

Hidayat pun menghimbau agar generasi muda bisa lebih aktif menggali sejarah Bangsa untuk bisa mengenali tokoh-tokoh Bangsa dan jasa-jasanya. Serta menggunakan teknologi untuk lebih mengenali Pancasila dasar negara.

"Di era informasi dan keterbukaan seperti sekarang, ini sangat mudah mencari dan mempelajari nalai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Jangan cuek, atau menyalahkan orang lain, mengapa kita tidak mengenal Pancasila," kata Hidayat.***