Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tiga Kasus Rubella Ditemukan di Solok, Satu Orang Meninggal Dunia

Tiga Kasus Rubella Ditemukan di Solok, Satu Orang Meninggal Dunia
ilustrasi: vaksin rubella.
Senin, 04 Februari 2019 21:24 WIB
SOLOK - Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) menemukan tiga kasus Congenital Syndrome Rubella (CSR) dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Satu di antaranya meninggal dunia. Sementara, dua anak lainnya masih menjalani perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Aida Herlina menyebutkan, satu bayi pengidap rubella asal Kecamatan Pantai Cermin meninggal di RSUP M Djamil Padang, pada 25 Januari 2018 silam.

"Dia sudah terkena rubella sejak masih dalam kandungan. Ini yang paling kita khawatirkan dan harus diantisipasi, penularan virus Rubella ke ibu hamil, karena bisa menularkan pada bayi yang dikandungnya," ujar Aida di Arosuka, Senin (4/2/2019) dikutip dari Gatra.com.

Secara medis, penyakit rubella menyerang para kaum Ibu yang sedang hamil. Hal itu tentu berdampak langsung kepada janin yang terdapat di dalam kandungannya, jika tidak diberikan vaksin.

Sementara dua anak lainnya, masing-masingnya MH berusia 3 tahun 2 bulan dan K berumur 6 tahun. MH, balita Nagari Koto Anau ini mengalami gangguan bicara. Selain itu, saluran menuju jantungnya berlubang. Sebelumnya balita ini juga terkena mata katarak. Namun sudah dilakukan operasi saat ia berusia 21 bulan.

Untuk kondisi saluran menuju jantung yang berlubang sebesar 2 cm sudah dianjurkan dokter untuk dioperasi. Tapi belum bisa dilakukan karena keluarga terkendala dana.

Sedangkan bocah K mengalami kebocoran jantung saat masih berusia tiga hari. Kemudian di usianya sudah beranjak 18 bulan, ditemukan adanya kerusakan pada matanya (katarak).

Untuk mata sudah dilakukan operasi katarak. Tetapi gadis kecil ini mengalami nasib kurang beruntung karena saat dilakukan pemeriksaan, pendengarannya juga tidak berfungsi. Kini ia dibantu oleh alat bantu dengar, namun belum dilakukan terapi karena keterbatasan biaya.

"Ini kenapa imunisasi Measles Rubella sangat penting untuk anak usia 9 bulan sampai 15 tahun, dan juga untuk ibu hamil. Karena penyakit campak dan rubella bisa menyebabkan kecacatan bahkan kematian," ungkap Aida.

Dia meminta masyarakat dan orangtua untuk tidak lagi menolak pemberian vaksin MR pada anaknya. Pencapaian target lebih dari 95% diperlukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan melindungi kelompok umur yang tidak mendapatkan imunisasi tetapi rentan terhadap Campak dan Rubella seperti bayi, anak-anak dengan penyakit berat, dan ibu hamil.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, capaian imunisasi MR di Kabupaten Solok masih 58,35% dari 108.880 anak rentang usia 9 bulan hingga 15 tahun yang harus mendapatkan vaksin. Bahaya penyakit campak dan rubella berpengaruh besar terhadap Ibu dan anak seperti kerusakan jantung dan cacat fisik saat lahir. (gatra)

Editor:arie rf
Sumber:gatra.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat, Solok
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/