Gebu Minang Belum Tentukan Arah Dukungan di Pilpres 2019

JAKARTA - Sebagai organisasi urang Awak, Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) diharapkan ikut andil dan ikut ambil bagian dalam pemilu serta Pilpres 2019 mendatang.

Namun demikian, Ketua Gebu Minang, Oesman Sapta Odang, mengaku belum mengarah ke kancah politik, maupun dukungan ke capres dan cawapres.

"Saya tegaskan, Gebu Minang ini adalah gerakan ekonomi kerakyatan. Tanpa ikut politik kita juga andil dalam pembangunan negeri ini," ujar Oesman Sapta usai membuka Rakernas serta peringatan HUT Gebu Minang ke-29, di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta.

"Kita belum membicarakan soal dukungan, kita fokus dulu dengan organsisasi kita," tandasnya.

Sebelumnya, dalam sambutanya OSO juga mengajak warga Minang Kabau khususnya yang berada di organisasi Gebu Minang, agar tetap kompak dimanapun tinggalnya.

"Sampai kapanpun orang minang tetap akan ada di Indonesia, bahkan di dunia ini," kata OSO dalam sambutannya.

Untuk itu kata OSO, melalui Gebu Minang, ia berpesan, agar masyarakat Minang dimana pun berada, tetap harus menjaga budaya dan adat istiadat.

"Kalau orang Minang bisa akur, bisa menjaga kekompakan, dan berpegang teguh kepada adat istiadat, InsyaAllah kita akan menjadi masyarakat yang disegani dan turut serta membantu pembangunan negeri ini," kata OSO.

Untuk diketahui, Gebu Minang adalah gerakan sosial masyarakat Minang yang berfokus pada agenda ekonomi dan budaya. Gerakan ini, muncul pertama kali di penghujung era 80an, tepatnya 24 Desember 1989.

Kala itu, Gebu Minang adalah akronim dari Gerakan Seribu, dimana seluruh masyarakat Minang baik di dalam maupun di luar negeri, kompak menyumbangkan Rp1.000 miliknya untuk pembangunan kampung-kampung masyarakat Minang.

Konon, pembangunan berbagai infrastruktur di Sumatera Barat, sebagian besar tak lepas dari suksesnya Gerakan Seribu (Gebu) Minang kala itu.***