Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kenaikan Tarif Angkutan Udara, Pemuda Muhammadiyah Dorong Kemenhub Segera Ambil Langkah Strategis

Kenaikan Tarif Angkutan Udara, Pemuda Muhammadiyah Dorong Kemenhub Segera Ambil Langkah Strategis
Rabu, 23 Januari 2019 17:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kenaikan tarif angkutan udara, utamanya tarif Surat Muatan Udara (SMU), hingga mencapai 100 persen dikeluhkan masyarakat. Kenaikan tarif tersebut berdampak pada semua sektor dan dikhawatirkan akan semakin membebani ekonomi masyarakat.

"Beberapa bulan terakhir ini masyarakat mengeluhkan dengan mahalnya harga tiket pesawat domestik, sehingga hal ini sangat berdampak pada banyak hal," tegas Horo Wahyudi, Ketua Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 24 Januari 2019.

Dampak dimaksud bisa terlihat dari menurunnya jumlah penumpang dalam satu penerbangan. Dalam suatu kesempatan, dirinya mendapati langsung banyaknya kursi kosong pada salah satu maskapai penerbangan dari Lampung ke Jakarta.

Banyak pula pembatalan jadwal penerbangan serta mulai melesunya wisata domestik yang pada gilirannya dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya perputaran ekonomi di masyarakat. Terlebih hal itu masih ditambah dengan kenaikan tarif cargo bandara.

"Bisa dipastikan harga ongkos kirim pun harus naik menyesuaikan harga cargo bandara. Yang jadi korban pasti konsumen akhir sebagai pembeli," kata Horo.

"Jika kondisi ini dibiarkan, maka akan banyak usaha semakin merugi. Dan UMKM yang baru bertumbuh pun juga akan bertumbangan satu per satu," sambungnya.

PP Pemuda Muhammadiyah, lanjut Horo, mendorong kepada Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk segera membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat luas. Yakni dengan menerapkan kembali harga batas bawah tiket pesawat dan tarif cargo bandara.

"Langkah ini harus segera diambil agar tidak terlalu jauh membebani masyarakat. Dengan begitu bandara kembali ramai oleh penumpang domestik serta unit usaha yang berkaitan akan merasakan pertumbuhan omzet seperti semula," pungkasnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya meminta masyarakat untuk memaklumi kenaikan harga tiket pesawat dalam beberapa hari terakhir. Sebab kementeriannya juga harus melindungi industri penerbangan agar bisa terus bertahan.

Hal itu ditegaskan dia kepada wartawan usai bertemu ribuan pengemudi ojek dan taksi online dalam acara "Silahturahmi Nasional dengan Keluarga Besar Pengemudi Online" di Hall A Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Januari 2019.

Disampaikan, selama ini tarif pesawat yang berlaku merupakan hasil dari perang tarif antar maskapai sehingga terlihat terjangkau. Karena itu, begitu tarif kembali ke kondisi normal maka seolah-olah terjadi kenaikan. Menhub menyoroti banyak industri penerbangan bangkrut karena melakukan perang harga demi tarif yang lebih murah untuk menarik pelanggan.

"Jadi saya juga imbau masyarakat juga memberikan toleransi selain maskapai juga menaikkan jangan terlalu tinggi," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/