Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mengidap Gizi Buruk, Bocah Dharmasraya Ini Berat Badannya Hanya 4,8 Kg

Mengidap Gizi Buruk, Bocah Dharmasraya Ini Berat Badannya Hanya 4,8 Kg
Cahaya (2,8 tahun) yang menderita gizi buruk dirawat di ruangan anak RSUD Sungai Dareh. (foto: eko/GoSumbar)
Kamis, 03 Januari 2019 15:01 WIB
Penulis: Eko Pangestu
DHARMASRAYA - Menjelang hari ulang tahun Kabupaten Dharmasraya ke-15 yang jatuh pada 7 Januari 2018 mendatang, terselip kabar tentang seorang bayi yang menderita gizi buruk.

Bayi berusia 2,8 tahun itu kondisinya tampak sangat memprihatinkan. Bayi bernama Cahaya yang kini dirawat di ruangan anak RSUD Sungai Dareh itu berat badannya hanya 4,8 kg.

Cahaya adalah anak ketiganya dari Siti Yuharni (32), warga Jorong Aur Jaya, Sitiung V Ragusa, Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

Siti Yuharni yang ditemui awak media, Kamis (3/1/2019) di RSUD Sungai Dareh mengatakan, sejak usia 4 bulan, berat badan Cahaya selalu turun. Bahkan kini ketika usianya 2,8 tahun, berat badanya cuma 4,8 kilogram.

"Dokter menyatakan anak saya ini menderita gizi buruk," katanya.

Siti Yuharni adalah seorang janda beranak tiga. Sejak ditinggal suaminya, warga Jorong Aur Jaya, Sitiung V Ragusa, Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru ini harus menghidupkan tiga anaknya dalam serba kekuranga.

Ia menyebutkan, sejak Cahaya dalam kandungan hingga anaknya itu berusia 3 bulan, dirinya selalu rutin ke Posyandu. Namun, karna kesulitan ekonomi, darinya tak lagi membawa anaknya ke Posyandu sejak dirinya ditinggal suaminya.

"Kalau ke Posyandu, sejak dalam kandungan hingga Cahaya berusia 3 bulan selalu dibawa. Tapi karena ekonomi sulit, melihat kondisi seperti ini suami meninggalkan kami. Saat ini kami tinggal sebatang kara dan suami entah pergi kemana rimbanya. Sejak suami saya pergi, saya tidak lagi bawa Cahaya ke Posyandu," katanya.

Siti mengaku sehari-sehari bekerja memotong karet sebanyak 40 batang untuk menghidupi ketiga anaknya. Dari pekerjaan itu ia hanya mendapat uang Rp400 ribu sebulan.

"Kami memiliki BPJS, tapi tetap kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Sehingga asupan gizi Cahaya tak terpenuhi," katanya dengan nada sedih.(ep)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/