Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Tour de Singkarak Sport Tourism Terbesar di Indonesia, Peringkat Kelima di Dunia

Tour de Singkarak Sport Tourism Terbesar di Indonesia, Peringkat Kelima di Dunia
ilustrasi
Selasa, 23 Oktober 2018 21:32 WIB
JAKARTA - Ajang sport tourism terbesar di Indonesia, Tour de Singkarak (TdS) 2018 akan bergulir lagi. Tepatnya pada 4-11 November 2018. Event ini akan diikuti 15 tim mancanegara dari 26 negara. Selain itu, 5 tim nasional juga dipastikan ambil bagian. Mereka akan berpacu melewati 8 etape dengan total jarak 1.267 Km untuk merebutkan total hadiah Rp 2,3 miliar.

Tour de Singkarak resmi diluncurkan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Senin (22/10). Peluncuran dihadiri Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit, dan walikota/bupati se-Sumbar.

Berdasarkan jumlah penonton, TdS berada peringkat ke-5 dunia. Atau, hanya kalah dari Tour de France (12 juta penonton), Giro de Italia (8 juta), Vuelta a Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu).

Dengan banyaknya jumlah penonton, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai TdS efektif mempromosikan pariwisata di Sumbar. Menurutnya, Sumbar adalah salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Khususnya dalam sport, culture and tourism.

"Tahun 2017 lalu Sumbar dikunjungi 56.313 wisman dan 6,5 juta wisnus. Untuk itu, Saya mengajak semua pihak, seluruh jajaran di tingkat pusat dan daerah, pihak swasta, media dan masyarakat luas untuk mendukung dan mensukseskan penyelenggaraan Tour de Singkarak tahun 2018,” ajaknya seperti dilansir Liputan6.com.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, penyelenggaraan sport tourism TdS 2018 memberikan dua dampak sekaligus. Yakni dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic value) dan media value yang tinggi terhadap promosi pariwisata Sumbar secara nasional dan internasional.

“TdS saat ini telah berusia 10 tahun. Sehingga dalam 1 dekade ini, perhelatan akbar balap sepeda setingkat dunia ini dapat menjadi salah satu ajang sport-tourism bergengsi di mancanegara,” kata Menpar Arief Yahya.

Para peserta akan unjuk kekuatan dengan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar. Banyak destinasi wisata yang akan dilalui. Mereka akan disuguhkan pemandangan alam Sumatera Barat nan mempesona. Karena para pembalap akan melewati bukit, jurang, danau, lembah, air terjun, dan hamparan sawah nan indah.

“Pelaksanaan TdS yang menyusuri alam Minangkabau memiliki beraneka ragam obyek wisata. Baik itu alam (nature) dan budaya (culture). Tidak hanya mengenalkan destinasi Danau Singkarak semata, juga destinasi lainnya menjadi lebih dikenal masyarakat di antaranya Lembah Harau, Kelok 9, Istana Pagaruyuang, Pantai Gandoriah, Pantai Padang, serta Pantai Tiram dan banyak lagi,” tambah Arief Yahya.

TdS ke-9 tahun ini akan menempuh 8 etape. Etape 1 dari Bukittinggi-Sijujung dengan panjang 140.5 km, etape 2 Sawahlunto-Dharmasraya sepanjang 204.1 km, dan etape 3, Kabupaten Solok-Tanah Datar sepanjang 150.4 km.

Etape 4 Padang-Agam sepanjang 144 km, etape 5 dari 50 Kota-Pasaman 170.5 km, dan etape 6 Kota Solok – Payahkumbuh 105 km. Sedangkan etape 7 Padang Panjang-Solok Selatan 194.4 km dan etape 9, Pesisir Selatan-Pariaman 258 km.

“Setiap daerah yang akan dilalui tentu akan semua bersolek. Baik dari atraksi, akses menuju destinasi, serta amenitas. Ini kesempatan dearah yang dilewati pebalap untuk mempromosikan daerahnya. Karena event TdS merupakan event internasional, media value-nya besar,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Wakil Gubernur Nasrul Abit mengatakan, dampak positif penyelenggaraan TdS sangat dirasakan oleh masyarakat Sumbar. Terutama direct impact ekonomi selama penyelenggaraan berlangsung.

Hal ini terlihat dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, souvenir, dan oleh-oleh khas Sumbar.

"Selain itu, mendorong meningkatnya infrastruktur. Terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus," ujar Nasrul.

Menurut Nasrul, event TdS juga menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Sumbar. Sejak penyelenggaraan TdS pertama 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar dan dikenal masyarakat luas.

“Tidak terasa kita sudah menyelenggarakan Tour De Singkarak 2018 selama 10 tahun, atau kita sebut 1 dekade. Sehingga tema tahun ini adalah ‘One Decade for All’ yang merupakan kinerja kerja kita untuk Sumatera Barat. Merupakan karya kita bersama Sumatera Barat untuk Indonesia,” kata Nasrul.

Provinsi Sumbar tahun ini memiliki 132 calender of event (CoE). Dari 132 CoE tersebut , 3 event di antaranya TdS 2018, Festival Pagaruyung, dan Sawahlunto International Music festival masuk dalam CoE Wonderful Event.

Nasrul mengatakan, pariwisata Sumbar sudah didukung oleh unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) yang memadai. Sumbar memiliki atraksi (man-made) antara lain Pacu Jawi, Pacu Itiak, Tabuik, Pacu Kuda, Lomba Layang-Layang, Pacu Biduak, dan TdS. Sedangkan atraksi alam (natural) antara lain Danau Maninjau, Pulau Pagang, Pulau Mandeh, Bukit Tinggi, dan Pulau Mentawai sebagai destinasi surfing kelas dunia.

Sementara itu, untuk amenitas Sumbar sejak tahun 2015 mempunyai 313 hotel dengan jumlah kamar 4.750 unit. Sedangkan unsur aksesibilitas Sumbar memiliki Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang diterbangi oleh maskapai nasional. Antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, NAM Air, Citilink, Batik Air, dan Wings Air. ***

Editor:arie rf
Sumber:Liputan6.com
Kategori:Sumatera Barat, Olahraga, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/