Home  /  Berita  /  Olahraga
Asian Para Games 2018

Lagi, Menunggu Tuah Sumber Api Abadi Mrapen

Lagi, Menunggu Tuah Sumber Api Abadi Mrapen
Menteri PMK, Puan Maharani dan Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari yang membawa obor api Asian Para Games III disambut Walikota Surrakarta FX Rudy Hadiatmo di Balaikota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (5/9/2018)
Kamis, 06 September 2018 05:33 WIB
Penulis: Azhari Nasution

SOLO –Tuah Api Abadi Mrapen memang mampu membakar semangat atlet Indonesia pada Asian Games XVIII yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Oktober hingga 2 September 2018. Secara mengejutkan, Kontingen Indonesia yang semula ditargetkan posisi 10 besar mampu menyodok di posisi ketiga pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia yang kedua kalinya digelar di Indonesia. Bahkan target yang semula hanya 16 emas terlampaui menjadi 31 emas.

Kini, Api Abadi Mrapen kembali diambil dalam upacara ritual sebagai pertanda akan digelarnya Asian Para Games III di Jakarta, 6-13 Oktober mendatang. Tuah api yang akan diarak ke Ternate dan enam kota besar lain di Indonesia diharapkan tuahnya.

Pengambilan api abadi ini pun cukup unik melalui ritual dan sebanyak empat kereta kencana disiapkan mengiringi obor Asian Para Games III yang diarak keliling kota Solo oleh rombongan panitia penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) pimpinan Raja Sapta Oktohari didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani selaku Ketua Dewan Pengarah Asian Para Games III/2018.

Api yang berada di dalam lentera kemudian di parkir sehari di Balaikota Surakarta  sebelum diterbangkan menuju Ternate sebagai pertanda titik awal dimulainya Pawai Obor Asian Para Games 2018 yang digelar 9 September bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke -35.

Puan Maharani memang berharap api ini bisa membakar semangat paralimpian (sebutan atlet disabilitas) untuk bisa memenuhi target 16 medali emas sehingga mampu berada di peringkat 10 besar Asia.  “Kita berharap target 16 medali emas dan masuk dalam peringkat 6 bisa dipenuhi. Suksesnya penyelenggaran dan prestasi di Asian Games XVIII bisa menjadi pembakar semangat untuk bisa mengulangnya pada Asian Para Games III/2018,” katanya.

Kota Solo memang sengaja dijadikan ikon kota ramah disabilitas, Di kota ini bukan hanya tempat lahirnya National Paralympic Committee (NPC) tetapi juga dijadikan sebagai markas pembinaan pasukan Merah Putih. Dari Solo ini lahir sejarah dan tervipta sejarah bagi Indonesia sebagai penyelenggara pertama Asian Para Games.   "Hari ini kita sedang membuat sesuatu yang bersejarah bagi Indonesia. Diawali dari Surakarta," kata Raja Sapta Oktohari di kantor Balai Kota Solo, Rabu (5/9/2018).

"Penyelenggaraan Asian Para Games III ini merupakan bagian dari sejarah olahraga Indonesia. Dan, saya ingin mengajak seluruh masyarakat  menggelorakan semangat disabilitas dan mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah disabilitas melalui perjalanan Obor Api Asian Para Games III," tambahnya.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/