Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Terus Melambat, BPS Minta Pemprov Waspada

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Terus Melambat, BPS Minta Pemprov Waspada
Kepala BPS Sumbar Sukardi
Selasa, 07 Agustus 2018 07:45 WIB
PADANG - Laju perekonomian Sumatra Barat (Sumbar) terus melambat pada kuartal kedua tahun 2018 yang hanya sebesar 5,08 persen, jika dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu yang mencapai 53,6 persen (tahun ke tahun).

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mendata, angka pertumbuhan ekonomi Sumbar tersebut juga berada bawah angka pertumbuhan ekonomi secara nasional yakni 5,27 persen. Namun demikian ekonomi Sumbar mampu tumbuh sebesar 3,08 persen karena peningkatan konsumsi rumah tangga saat lebaran 2018 lalu.

"Dari dua triwulan belakangan, pertumbuhan ekonomi Sumbar  menurun. Ini perlu diwaspadai oleh  Pemprov  Sumbar. Selama ini pertumbuhan ekonomi Sumbar selalu lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional," ujar Kepala BPS Sumbar Sukardi, Senin (6/8/2018) seperti dilansir Covesia.com.

Kata Sukardi, untuk sisi produksi pertumbuham ekonomi di Sumbar didorong oleh seluruh lapangan usaha, kecuali industri pengolahan. Pertumbuhan tertinggi diraih oleh sektor akomodasi dan makanan minuman (mamin) dengan angka 9,02 persen. 

Selain itu, perekonomian Sumbar menurut lapangan usaha untuk kuartal II didominasi oleh tiga kategori utama. Yaitu, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,47 persen, perdaganan besar eceran dan reparasi kendaraan sebesar 15,34 persen dan transportasi, pergudangan sebesar 12,64 persen.

Sementara itu untuk pengeluaran,  konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) meraih pertumbuhan tertinggi dengan angka 6,61 persen lantaran diselenggarakannya Pilkada di 4 kota di Sumbar. 

"Pilkada dan persiapan menghadapi Pemilu 2019 mempengaruhi pertumbuhan ekomomi menurut pengeluarannya," kata Sukardi.

Dari sisi pengeluaran, ada dua komponen yang tumbuh minus, yakni konsumsi pemerintah dengan angka -2,9 persen (yoy) dan ekspor luar negeri dengan angka -19,71 persen (yoy). Untuk ekspor luar negeri, penurunan lebih disebabkan anjloknya produksi produk CPO.

"Mudah-mudahan untuk triwulan berikutnya ekonomi Sumbar mengalami peningkatan, ini bisa diupayakan dengan pengembangan sektor pariwisata," ujarnya. ***

Editor:Arie RF
Sumber:covesia.com
Kategori:Ekonomi, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/