Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gara-gara Gatot Ajak Tidur Isteri di Kantor, Terkuak Terlalu Banyak Jumlah Honorer di Kemenpora

Gara-gara Gatot Ajak Tidur Isteri di Kantor, Terkuak Terlalu Banyak Jumlah Honorer di Kemenpora
Senin, 28 Mei 2018 04:21 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Adanya informasi tiga bulan gaji honorer Kemenpora belum dibayar dan tudingan ruangan mewah seperti apartemen di ruangan Sesmenpora Gatot Dewa Broto akhirnya membuka informasi tentang adanya kelebihan jumlah pegawai honorer yang ditampung di kementrian pimpinan Imam Nahrawi.

Dalam penjelasan yang dishare ke Group WA Sepakbola Indonesia, Senin (28/5/2018) dini hari, Gatot Dewa Broto mengaku memang mengambil kebijakan lebih ketat kepada honorer.

"Bahwasanya sekarang saya ambil kebijakan lebih ketat pada honorer, selain rasio jumlahnya berlebihan, juga sesuai catatan Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Mei 2017 saat akan pamit dari Kemenpora. Catatannnya, terlalu banyak honorer dan ada beberapa tugas penting yang terlalu dilimpahkan pada mereka yang menyebabkan beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) jadi keenakan. 

"Konsekuensinya, pemeriksaan BPK tahun ini saya larang honorer untuk berkomunikasi dgn Tim BPK," ujarnya.

Dia mengakui bahwa dalam tiga bulan terakhir sangat strik dan tegas dalam urusan BPK. Alasannya, trauma dengan dua kali opini Disclaimer dua tahun berturut-turut.

"Apapun bentuk potensi pelanggaran tata kelola keuangan sekecil apapun, saya langsung ingatkan dengan tegas dan cc ke BPK. Langkah tersebut terpaksa saya ambil karena tidak ingin resiko jelang Asian Games dgn opini negatif," katanya.

Bahkan, Gatot juga sudah berani mengklaim Kemenpora sudah tidak lagi disclaimer soal laporan tata kelola keuangan. "Alhamdulillah, baru dua hari lalu kami dapat info bahwa Kemenpora lolos dari lubang jarum disclaimer. Itu semua krn team work Kemenpora yg bagus," jelasnya. 

Soal gaji honorer, kata Gatot, hampir semuanya sudah rutin digaji. Seandainya ada yang belum, karena ada persoalan administrasi yang jika diloloskan tanpa justifikasi jelas, hanya akan menimbulkan kecemburuan sosial mayoritas honorer.

"Alhamdulillah tahun lalu untuk pertama kalinya dalam sejarah Kemenpora, saya putuskan untuk memberi gaji ke 13 kepada seluruh honorer. Selain itu ada persetujuan dari pak Menpora juga karena ada anggaran APBN-nya, juga sebagai apresiasi pada kinerja mereka. SIlahkan di cek," tulisnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77