Pembangunan Jalan Tol Medan-Binjai Belum Rampung 100 Persen

MEDAN - Pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 16,72 km berbiaya sekitar Rp 1,6 triliun hingga saat ini belum rampung 100%.

Persis yang sudah rampung sejauh ini adalah pada seksi 2 ruas Helvetia-Sei Semayang sepanjang 9,051 km dan Seksi 3 Sei Semayang-Binjai 10,319 km.

Namun ada kabar baik jelang Lebaran Juni 2018. Di seksi 1, yaitu Helvetia-Tanjung Mulia sepanjang 6,071 km sudah rampung sekitar 79%. Artinya, di seksi 1 itu, ruas tol hingga ke Jalan Veteran, Medan sudah bisa dilalui pada Lebaran nanti.

"Sudah bisa tembus ke Jalan Veteran. Artinya, dari Binjai ke Veteran Medan maupun dari Sei Semayang dan dari Helvetia, Medan sudah bisa langsung ke Jalan Veteran," ungkap Manajer Pelaksanaan Proyek Tol Medan-Binjai, Mahar Muliawan.

Dia mengatakan, panjang ruas tol Helvetia ke Jalan Veteran sekitar 3 km. "Namun nanti (pada Lebaran) kalau sudah dibuka, ya sifatnya masih terbatas, belum bisa full," sebut Muliawan.

Dibuka secara terbatas, jelas Muliawan, adalah dengan pembatasan jam operasional. Sebab pada ruas jalan Helvetia-Jalan Veteran itu, belum semua didukung kelengkapan lalu lintasnya.

"Itu nanti untuk Helvetia-Veteran saja, sedangkan pada seksi 2 dan 3 dibuka normal sebagaimana selama ini," ujarnya.

Belum rampungnya keseluruhan seksi 1 Helvetia-Tanjung Mulia itu, ujar Muliawan lebih lanjut, adalah persoalan lahan. "Belum semua lahannya bebas, memang sejauh ini sudah mencapai di sekitar 70%, tapi itukan seperti jikjak ya," katanya.

Namun begitu pun, kata Muliawan, pihaknya terus bekerja membebaskan lahan dan juga proses konstruksinya. "Untuk seksi 3 ini, rampungnya mungkin tahun depan. Intinya kami terus fokus menyelesaikannya," katanya.

Namun sebelumnya, data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dirilis ke publik, Rabu (25/4/2018) menyebutkan Seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia ditarget beroperasi Desember 2018.

Sebagaimana diketahui, jalan tol Medan-Binjai merupakan pertemuan dua jalur lain yaitu Tanjungmorawa-Belawan dan Kualanamu-Tebingtinggi. Pertemuan ketiga ruas inilah yang menjadi target Hutama Karya, selaku pelaksana pekerjaan.

Pembebasan lahan yang menjadi kendala konektivitas ketiga ruas tol tersebut, membuat pihak pelaksana harus terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah selaku pemilik otoritas penuh agar menyiapkan diri saat eksekusi dilakukan. ***