Home  /  Berita  /  Olahraga

Satu Atlet yang Diduga Keracunan Asap Mesin Genset Masih Belum Sadarkan Diri

Satu Atlet yang Diduga Keracunan Asap Mesin Genset Masih Belum Sadarkan Diri
ilustrasi
Minggu, 29 April 2018 20:45 WIB
PADANG - Satu dari empat orang atlet Mentawai yang diduga keracunan asap genset di Wisma Keluarga, Kabupaten Sijunjung dini hari tadi,  bernama Tri Leo (16), siswa SMPN 2 Sipora, masih belum sadarkan diri. Ia dirawat di ruang IGD RSUP M Djamil Padang.

Sementara dua temannya Arisman (17) dari SMPN Sikakap, dan Arwadi (16) siswa SMPN 2 Sipora sudah dipindahkan ke ruang rawat inap penyakit dalam lantai II RSUP M Djamil Padang.

Sedangkan jenasah korban yang meninggal dunia bernama Ridwan, siswa
SMPN 2 Sipora, sudah di rumah sakit Bhayangkara Polda Sumbar menunggu diotopsi.

Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir mengatakan, setelah mendengar informasi kejadian (keracunan asap genset, red) tersebut pihaknya langsung ke lokasi kejadian, mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan saksi.

"Ada 4 orang korban yang diduga keracunan asap. Satu orang meninggal dunia, dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi. Tiga orang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Seluruh korban
informasinya atlet yang menginap di wisma itu," kata Imran Amir, Minggu (29/4/2018).

Imran Amir menambahkan, pihaknya tidak bisa memastikan penyebab kematian korban. Sebab, harus melalui pemeriksaan tim dokter, karena itu korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter, setelah itu baru diambil langkah-langkah proses hukum selanjutnya. Pihak wisma dan saksi lainnya telah dimintai keterangan," ucap Imran.

Sementara Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake yang datang menjenguk jenasah korban di RS Bhayangkara Padang menilai penyebab meninggalnya korban ini diduga kelalaian dan meminta aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

"Kita meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini agar tahu penyebab atlet ini meninggal dunia," tegasnya.

Sedangkan ibu korban yang meninggal dunia, Rosmaniar tampak terkelai lesu di tempat ruang tunggu jenazah RS Bhayangkara Padang. Dia menuturkan, Ridwan merupakan anak paling bungsu dari sembilan bersaudara.

"Anak saya ini baru selesai mengikuti ujian UNBK di sekolahnya, sambil menunggu nomornya keluar, dia ikut lomba lari ke Sijunjung," ujarnya.

Rencananya, kalau tidak ada aral melintang besok jenazah korban akan dibawa ke Tuapeijat dengan kapal Sikerei milik Pemkab Mentawai. (ss)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77