https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pilkada Serentak 2018, Sumut Jadi Contoh Demokrasi di Indonesia Kata HMI

Pilkada Serentak 2018, Sumut Jadi Contoh Demokrasi di Indonesia Kata HMI
Rabu, 11 April 2018 12:04 WIB
MEDAN- Sumatera Utara salah satu provinsi yang ikut menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 dari 117 daerah di Indonesia.

Karena itu, menurut Ketua Umum Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut, Septian Fujiansyah Chaniago, Pilkada di Sumut tentu sudah dinanti-nantikan masyarakat.

Dinantikan karena dua pasangan calon gubernur Sumatera Utara dinilai sebagai tokoh yang sangat populer. Ada mantan Pangkostrad, Edy Rahmayadi dan juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

"Keduanya orang-orang terbaik dengan masing-masing latar belakang yang sangat dibutuhkan Sumatera Utara," kata Septian.

Septian menilai, Edy Rahmayadi seorang mantan prajurit TNI yang memiliki karakter tegas dan disiplin serta pengalaman. Dan, karir militernya cemerlang sehingga ia diyakini teruji dari sisi kepemimpinan.

Sedangkan Djarot Saiful Hidayat, memiliki jam terbang yang tinggi di pemerintahan, termasuk di legislatif dan beberapa kali menjadi kepala daerah. Tentu juga sarat akan pengalaman dalam mengelola pemerintahan.

"Oleh karena itu, HMI menganggap dua pasangan calon ini tokoh-tokoh terbaik yang hari ini diinginkan dan menjadi jawaban akan kebutuhan seluruh masyarakat sumatera utara. Apalagi, keduanya relatif bersih dan terhindar dari persoalan-persoalan hukum,” ujarnya.

Septian pun mengatakan, pertarungan Pilkada Sumatera Utara 2018 antara Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat akan menjadi pertarungan yang seimbang, selevel dan setara.

Proses Pilkada di Sumatera Utara ini, lanjut Septian, akan berjalan lancar dan kondusif meski isu SARA dianggap rentan di Sumatera Utara. Namun, belum pernah sekalipun terjadi konflik dan perpecahan karena isu itu di pesta demokrasi sebelumnya.

"HMI justru meyakini Pilkada Sumatera Utara bisa menjadi salah satu contoh berdemokrasi di Indonesia. Karena, di masa lalu mampu menangkal konflik SARA,” tambahnya.

Akana tetapi, sambung Septian, tidak menutup kemungkinan ada pihak yang berkepentingan khususnya dalam proses Pilkada ini.

"Untuk itu kepada penyelenggara, kontestan, aparatur dan masyarakat diharapkan tidak menjadikan Pilkada sebagai kompetisi berbasis identitas, namun menghadirkan kompetisi gagasan untuk Sumatera utara yang lebih berkualitas," pungkas Septian.

Editor:wen
Sumber:analisa
Kategori:GoNews Group, Politik, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/