Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
19 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
17 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
16 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
17 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
17 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
Olahraga
16 jam yang lalu
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Desak Polri Cepat Proses Sukmawati, IPW: Jangan Sampai Digoreng untuk Tujuan Pilkada dan Pilpres

Desak Polri Cepat Proses Sukmawati, IPW: Jangan Sampai Digoreng untuk Tujuan Pilkada dan Pilpres
Jum'at, 06 April 2018 16:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kasus puisi sukmawati masih menjadi polemik yaang tajam di masyarkat. Bahkan sejumlah elemen masyarakat dari ormas islam menggelar aksi bela islam tuntut Sukmawati di penjara.

Sehingga menurut Indonesia Police Watch (IPW), terlalu berani jika polri akan menerapkan sistem restorative Justice dalam menyelesaikan kasus tersebut.

"Dengan demikian walaupun Sukma sudah minta maaf, kasusnya nya harus tetap diproses di jalur hukum. Jika tidak, kami khawatir sistem restorasi Justice yang diterapkan polri akan dikecam kelompok-kelompok yang anti puisi sukmawati," ujar Kordinator IPW, Neta S Pane kepada GoNews.co, Jumat (6/4/2018).

Langkah terbaik bagi Polri menuntaskan kasus ini kata dia, adalah sebelum pilkada serentak Polri sudah melimpahkan kasus tersebut ke kejaksaan.

"Kalau sudah ke pengadilan, tdak akan ada manuver dari pihak tertentu untuk menggoreng kasus ini menjadi konflik yang bisa mengancam stabilitas keamanan," paparnya.

Lanjut dia, bukan mustahil, justeru akan muncul aksi-akasi yang bisa merugikan Polri sendiri.

"Situasinya tidak tepat jika Polri menerapkan restorative justice system pada kasus Sukmawati. Langkah tepat yang harus dilakukan polri adalah mempercepat proses pemeriksaan kasus ini, agar bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan untuk kemudian diproses di pengadilan," tandasnya.

Setelah itu kata dia, biarlah pengadilan yang menguji, apakah dalam kasus puisi Sukmawati ada unsur penistaan agama atau tidak.

"Bagaimana pun pengadilan adalah lembaga tertinggi dari penegakan supremasi hukum. Sebaliknya jika polri bersikap lelet menuntaskan kasus ini dikhawatirkan malah akan menjadi bola liar di pilkada serentak dan menjadi komuditas politik untuk memojokkan pihak tertentu di pilpres 2019," tukasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/