Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sindir Parpol Berebut Posisi Cawapres, Fahri: Jangan Jadi Cowok Gampangan, Harusnya Berani Capres Sendiri

Sindir Parpol Berebut Posisi Cawapres, Fahri: Jangan Jadi Cowok Gampangan, Harusnya Berani Capres Sendiri
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (istimewa)
Sabtu, 24 Februari 2018 11:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pun langsung mengucapkan selamat kepada PDI Perjuangan dan Joko Widodo (Jokowi) yang resmi dicalonkan dan diusung kembali sebagai calon presiden periode 2019-2024 (Pilpres 2019).

Keputusan itu didapat melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke 3 di Bali, Jumat (23/2/2018).

"Saya mengucapkan selamat buat PDIP dan Jokowi yang telah resmi mencalonkan calon presidennya,” kata Fahri kepada wartawan, Jumat (23/2/2018).

Politikus asal Nusa Tenggara Barat itu kemudian mengusulkan partai lain agar segera mendeklarasikan calon presidennya. Sehingga, kata Fahri, mulai sekarang para capres sudah bisa adu program.

"Masak rebutannya cawapres, harusnya capres dong, jangan jadi cowok gampangan," ujarnya.

Hal ini kata dia, supaya rakyat mulai menonton secara nyata dan kasat perbandingan program-program capres yang ada.

"Karena ini dalam rangka menghadapi Pileg dan Pilpres bersamaan maka partai-partai juga harus punya program. Jangan partai-partai ini hanya pengin nempel-nempel jadi wakil presiden, harus berani jadi Presiden,” kata Fahri.

Menurut politisi PKS ini, hal tersebut pada dasarnya bisa dianggap untuk menyembunyikan kemampuannya menyajikan alternatif bagi program dan kebijakan untuk membawa Indonesia maju ke depan.

“Saya kira itu makna dari pencalonan Pak Jokowi sebagai capres oleh PDIP kembali, dan karena itu yang lain harus segera maju ke depan,” tutupnya.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Sarwi Chaniago menilai tidak ada yang aneh dalam keputusan yang diammbil PDIP tersebut. Menurutnya, partai berlambang kepala banteng itu sudah bersikap realistis.

“Sudah benar, wajar dan tidak ada yang aneh. PDIP realistis,” kata Pangi, Jumat (23/2/2018).

Direktur eksekutif Voxvol Center Reseacrh and Consulting itu meyakini, PDI Perjuangan tentu telah mempertimbangkan berbagai hal. Misalnya, karena sampai sekarang belum ada yang bisa menyalip elektabilitas Jokowi yang masih tetap bertengger sebagai yang terkuat.

Hanya saja, Pangi mengingatkan, meskipun berada di posisi teratas, posisi Jokowi tetap saja belum aman. Sebab, elektabilitas Jokowi masih sangat ditentukan oleh komposisi partai politik koalisi, mesin partai dan isu yang dimainkan.

“Kalau elektabilitas Jokowi bagus, masyarakat puas dengan kinerja Jokowi, maka yang langsung menikmati adalah PDIP,” kata dia.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/