Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
55 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
41 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bamsoet Minta Kapolri Gerak Cepat Tangkap Bandar Utama Sabu 3 Ton di Kepri

Bamsoet Minta Kapolri Gerak Cepat Tangkap Bandar Utama Sabu 3 Ton di Kepri
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo. (istimewa)
Sabtu, 24 Februari 2018 11:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku geram dengan adanya temuan sabu seberat 3 ton di Kepulauan Riau.

Selain mengapresiasi tindakan petugas, ia juga meminta Kapolri cepat dan tegas mengusut dalang atau bandar utamanya

"Pertama, saya berikan apresiasi yang sangat tinggi kepada tim Bea Cukai Kepri. Kedua, saya sangat geram mendengar kabar bahwa masih ada sindikat bandar Narkoba yang coba menyelundupkan sabu ke negara kita, bahkan hingga sebanyak 3 ton. Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan. Saya akan minta Kapolri mengusut tuntas sampai ke akarnya," ujar Bamsoet, Sabtu (23/2/2018).

Menurut Bamsoet, informasi intelejen Cina yang kepada BNN sebagaimana disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar. Ada sekitar 5 ton Sabu senilai Rp.10 triliun menuju perairan Indonesia. Tangkapan pertama 1 ton di Batam. Tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam dan Ketiga kemarin (23/2) sekitar 3 ton juga diperairan yang sama. Yakni Batam Kepri.

Bamsoet ingin penindakan bukan hanya dilakukan kepada para awak kapal saja. Melainkan perlu dicari sampai ke bandar besarnya. "Tak hanya awak kapal, bandar harus diusut tuntas. Tak peduli bandar sindikat lokal ataupun internasional, kita akan sikat semua," tegas Bamsoet.

Bamsoet mengingatkan, berdasarkan informasi intelejen yang ia peroleh dari Kepala BNN Buwas, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1200 triliun atau hampir setengah dari total ABPN kita siap memasuki Indonesia. “Pantauan terakhir ada disekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit.” ujarnya.

Jadi, sambung Bamsoet kita tidak boleh berpuas diri. TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai harus tetap waspada. Jangan sampai yang lolos justru lebih besar jumlahnya, daripada yang di ‘umpankan’ untuk ditangkap.

Bagi Bamsoet, keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa Narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang. "Disatu sisi, saya bangga karena ini menunjukan prestasi cemerlang bagi aparat hukum kita. Disisi lain, saya sedih karena ini menunjukan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran Narkoba," ucap Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini berharap dengan tindakan aparat yang semakin tegas, para sindikat bandar Narkoba kapok masuk ke Indonesia. "Dengan garis pantai yang luas, tak mudah mengawasi masuknya kapal asing ke Indonesia. Tetapi para aparat hukum kita justru semakin menunjukan tajinya. Satu persatu kapal asing yang membawa Narkoba berhasil disingkirkan. Saya menaruh kebanggaan dan kehormatan atas kerja keras mereka," ujar Bamsoet.

Bamsoet juga kembali mengingatkan, terutama kepada generasi muda agar tidak terjerumus dalam kubangan neraka Narkoba.

"Pemakai Narkoba menunjukan orang yang tak percaya diri. Kita harus mampu membuktikan sebagai generasi Jaman Now dengan segudang prestasi yang membanggakan, generasi yang sibuk berkreasi dan berkarya" tutur Bamsoet.

Bamsoet juga mengajak semua pihak turut melakukan jihad untuk memberantas peredaran Narkoba di Indonesia. "Tidak ada langkah lain, selain kita harus jihad melawan Narkoba. Kita harus mampu membangun kesadaran bersama, bahwa memakai Narkoba sama saja dengan merusak diri sendiri, keluarga dan bangsa. Kalau kesadaran kolektif sudah terbangun, dalam waktu dekat Narkoba tidak akan laku di pasaran Indonesia," pungkas Bamsoet. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77