Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahyudin: Indonesia Bangsa Besar, Jangan Mau Diadu Domba dan Dipecah-belah

Mahyudin: Indonesia Bangsa Besar, Jangan Mau Diadu Domba dan Dipecah-belah
Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin. (Muslikhin/GoNews.co).
Jum'at, 16 Februari 2018 09:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
KUTAI TIMUR- Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, kembali menegaskan, bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan negara yang paling berdaulat.

Untuk itu, Mahyudin mengingatkan, agar masyarakat Indonesia selalu waspada terhadap upaya-upaya adu domba dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan bangsa.

Hal ini ia ungkapkan saat memberikan sosialisasi 4 pilar MPR di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Jumat (16/2/2018).

"Negara kita ini paling makmur, paling subur, dan paling banyak suku serta menjunjung tinggi Kebhinekaan. Karena itulah, banyak pihak terutama bangsa asing, yang menginginkan bangsa Indonesia terpecah-belah," ujar Mahyudin.

Mahyudin mencontohkan, pada saat Indonesia belum merdeka dan masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Disaat itulah Negara Belanda melihat peluang untuk menghancurkankannya demi menguasai seluruh hasil bumi yang ada.

Namun kata Mahyudin, Belanda saat itu bisa menguasai Indonesia bukan karena hebat dalam perang. Tapi kata dia, mereka berhasil meruntuhkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan cara adu domba.

"Mereka ini pintar, tau kalau kerajaan-kerajaan ini diadu domba, mereka tidak perlu lagi mengeluarkan senjata. Karena kalau strategi perang, mereka itu kalah dengan adanya persatuan dan kesatuan masyarakat kita. Justeru dengan adu domba tersebut, yang perang akhirnya antar bangsa kita sendiri," tandasnya.

Begitu juga kata dia, saat ini juga Indonesia dalam ancaman adu domba itu. Dimana banyak cara negara asing melakukan upaya pemecah belah dengan membenturkan antar suku, ekonomi, bahkan agama.

"Kita ini kalau tidak hati-hati mudah terprovokasi. Dengan isu-isu ekonomi, dan yang perlu diwaspadai adalah soal isu agama," tandasnya.

Bahkan kata dia, upaya-upaya teror terhadap para tokoh agama juga merupakan salah satu cara provokasi. "Kemarin kita mendengar, ada pembunuhan Ustaz, pembacokan pendeta, ini aksi teror yang berupaya mengadu domba kita. Karena mereka tau, di Indonesia umat beragama selama ini rukun-rukun saja, jadi mereka melihat celah ini," tandasnya.

Masih kata Mahyudin, Indonesia memiliki lahan yang subur, makmur. Inilah yang menimbulkan mereka iri.

"Banyak yang ingin mengubah Pancasila sebagai dasar negara. Dengan banyak cara, misalnya memasukkan ormas yang akan mendirikan negara islam, ingin mengubah pancasila, dan lain-lain. Inilah pentingnya sosialisasi agar pengamalan pancasila benar-benar diterapkan dalam kehidupan kita," paparnya.

"Yang perlu kita pertahankan adalah, pertama Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Jika empat pilar ini tetap kita pertahankan dan diamalkan, semoga upaya-upaya adu domba bisa ditepis," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77