Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Guru Tewas Dianiaya Murid Sendiri, Adhyaksa Dault: Mari Rumuskan Solusi Jangka Panjang

Guru Tewas Dianiaya Murid Sendiri, Adhyaksa Dault: Mari Rumuskan Solusi Jangka Panjang
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault
Senin, 05 Februari 2018 00:42 WIB
JAKARTA - Ahmad Budi Cahyono, guru SMAN 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur meninggal dunia karena dianiaya oleh siswanya sendiri. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault sangat menyesalkan hal tersebut dan mengajak semua pihak mendiskusikan serta merumuskan solusi jangka panjang untuk menjamin kejadian serupa tidak terulang.

Adhyaksa Dault mengatakan, sekarang banyak sekali berbagai masukan yang sangat bagus dari individu dan berbagai pihak. Semuanya dapat ditonton di TV, dibaca di media, media sosial maupun yang menyebar lewat berbagai aplikasi percakapan online. Semuanya bersedih dan tidak ingin hal serupa terjadi di masa yang akan datang.

Menurut Adhyaksa, kita perlu bersama-sama mencari, memahami akar persoalan, mengetahui apa yang dibaca siswa, apa yang ditonton oleh siswa-siswa kita, pergaulannya sehari-sehari, film-film baik produksi dari luar maupun dari dalam yang berisi kekerasan atau inspirasi untuk melakukan kekerasan.

“Terus terang, sampai sekarang saya tidak percaya ada seorang murid di Indonesia yang melakukan perbuatan terkutuk terhadap gurunya sendiri. Ini sangat bertentangan dengan hati nurani semua orang di dunia. Karena itu, kita perlu mendiskusikan lebih serius, lebih lama agar lahir solusi dan rekomendasi yang menjamin kejadian yang sangat menyedihkan ini tidak terulang,” ujar Adhyaksa Dault di Jakarta, Sabtu (4/2/2018).

Adhyaksa menambahkan, peristiwa memilukan ini bukan kali ini saja. Sebelumnya, seorang guru di Sulawesi Selatan dianiaya oleh siswa dan orang tua siswa tersebut. Bahkan, ada juga anak menganiaya hingga membunuh orangtua kandungnya.

“Sejak kecil kita diajarkan, jangankan memukul apalagi membunuh, berkata “ah” atau membantah saja sudah dosa besar bagi seorang anak. Hal-hal yang mustahil terjadi dan tidak kita perkirakan sekarang bisa terjadi,” paparnya.

“Saya sudah mencari dan membaca berbagai informasi tentang Guru Ahmad Budi Cahyono. Dia sosok guru yang baik. Kemampuan beliau di bidang seni banyak sekali, ia mampu melukis, memainkan berbagai alat musik dan mengajarkan dengan penuh kesabaran kepada murid-muridnya. Beliau juga guru honorer dengan gaji tergolong rendah, namun tetap semangat dan ikhlas mengajar. Sekali lagi kita harus memberikan jaminan agar guru-guru kita dapat mengajar dengan tenang dan aman. Kejadian menyedihkan ini tidak boleh terulang. Mari bersama kita rumuskan solusi jangka panjang,” ujar Adhyaksa Dault. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/