Oesman Sapta: Putri Indonesia Harus Percaya Diri dan Cerdas

PONTIANAK - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Oesman Sapta memberikan pembekalan dalam masa karantina bagi finalis Puteri Indonesia se-Kalimantan, sebelum penyelenggaraan acara malam puncak nanti malam,  Sabtu (3/2).

Kota Pontianak saat ini menjadi tempat diselenggarakannya Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia se-Kalimantan.

Oesman Sapta bangga terhadap Finalis Putri Indonesia yang percaya diri, berani terhadap apa yang akan dicapai dicita-citakan.

“Seorang putri Indonesia yang mengikuti ajang Putri Indonesia sejak ini hari sudah menjadi Putri Indonesia yang berasal dari Kalimantan,” ucap dia di Hotel Golden Tulip Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut Oesman, 25 Finalis Putri Indonesia se-Kalimantan ini tanpa disadari sudah mengangkat harkat dan martabat setiap provinsi yang mengirim mereka.

“Soal kalah menang jangan dipikirkan, kalah menang itu adalah bukan dari kecantikan. Cantik orang bisa bosen tapi yang cantik didalam putri indonesia adalah skill, kecerdasan, kepintaran, kepengetahuan yang dalam, attitude dan intelek,” terangnya.

Ketua DPD RI juga mengakui dalam mengikuti perkembangan Putri Indonesia bukan hanya kecantikan fisik saja yang dilihat tetapi kecerdasannya, pengetahuan umumnya yang mengerti tentang daerah, wilayah provinsi dan Indonesia sehingga bila ditanya cepat menjawabnya.

"Jadi putri Indonesia itu harus lengkap pengetahuan umumnya, karakternya, sering senyum karena senyum membuat awet muda,” tambahnya.

Senator asal Kalbar ini memberi tips untuk menjadi seorang putri dalam kompetisi nanti harus menggunakan 5S yaitu Strategy, Structure, Skills, System, Speed dan Target.

Karena putri Indonesia adalah corong dari setiap wilayah mewakili masing-masing provinsi, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Jadi memerlukan IQ kecerdasan yang mampu membangun sistem kedepan.

Disisi lain Oesman Sapta juga mengingatkan kita akan bahayanya narkoba. Saat ini negara kita sudah diancam melalui generasi muda pria dan wanita.

"Bila sudah kena narkoba tidak bisa apa-apa lagi, mengkhianati bangsa, mengkhianati orang tuanya, melakukan kejahatan-kejahatan. Banyak dikalangan artis, olahragawan, pemuda pemudi. Narkoba akan merusak sel-sel tubuh,” ujar Oesman.

Pertahanan terakhir dalam mencegah narkoba yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, itu yang membuat negara kita masih kuat. Inilah bekal untuk para finalis bagaimana harus menjadi orang yang konsisten terhadap bangsa dan negara.

Pesan Ketua DPD RI untuk putri Indonesia mereka harus percaya diri dan cerdas. Jadi cantik itu bukan segala-galanya, bukan cantik yang menjadi persoalan tapi kecerdasan.

“Orang pintar, orang cerdas ya berbicara, muka nya yang tidak  cantik menjadi akan cantik karena komunikasi nya yang cantik,” tutupnya. ***