Home  /  Berita  /  Ekonomi

Merasa Dirugikan, Puluhan Pedagang Daging di Bukittinggi Ini Gerebek Kios Penjualan Daging Impor

Merasa Dirugikan, Puluhan Pedagang Daging di Bukittinggi Ini Gerebek Kios Penjualan Daging Impor
Puluhan pedagang daging Bukittinggi menggerebek kios penjualan daging impor di Tarok, Guguk Panjang, Bukittinggi, Kamis 18 Januari 2018.
Kamis, 18 Januari 2018 22:32 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI - Kios yang menjual daging impor di Simpang Tarok, Guguk Panjang, Bukittinggi dibongkar paksa oleh ratusan pedagang daging yang tergabung dalam Persatuan Saudagar Daging (Persada) Bukittinggi, Kamis 18 Januari 2018. Sejumlah daging yang sudah dikemas, diperkirakan berjumlah 1 ton tersebut lebih dikeluarkan paksa dari dalam kios berikut mesin pendingin (freezer).

Salah seorang anggota Persada Bukittinggi, Ben (40) menjelaskan aksi ini dilakukan karena belum adanya tindak lanjut dari pemerintah daerah Kota Bukittinggi untuk melarang perdagangan daging impor di Bukittinggi. Padahal, sebelumnya sudah diadukan ke DPRD, saat membicarakan hal itu juga dihadiri oleh perwakilan Pemko Bukittinggi, ujarnya.

"Tentu saja, kami sudah sangat dirugikan dengan adanya peredaran daging impor ini. mereka menjual daging dengan harga jauh dibawah harga pasaran. Kami sudah adukan hal ini beberapa waktu lalu ke DPRD. Namun, pemerintah belum juga melakukan tindakan. Karena semakin meresahkan, omset kami semakin menurun, terpaksa kami lakukan pembongkaran karena yang kami ketahui, si penjual juga tidak mengantongi izin resmi," terangnya.

Dikatakan juga oleh Ben, saat pembongkaran itu anggota Persada juga menemukan beberapa daging yang diduga sudah kadaluarsa. Karena tercantum tanggal expire yang bervariasi dari tahun 2012 hingga 2018, ucapnya.

"Disinyalir tidak hanya merugikan pedagang, ada juga terindikasi daging ini tidak layak konsumsi karena ditemukan daging yang kadaluarsa. Warna dagingnya juga tidak segar. Ini sudah meresahkan sekali. Sementara kami sebagai pedagang pun untuk memenuhi kebutuhan daging di Bukittinggi masih sanggup," jelasnya lagi.

Kapolsek Bukittinggi, Kompol Zahari Almi juga mengatakan, kami dari pihak kepolisian sifatnya mengamankan situasi yang terjadi di lapangan. Untuk masalah penindakan selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada Pemko Bukittinggi, sebutnya.

"Selanjutnya tindak lanjut kasus ini kami serahkan ke pemerintah daerah. Sampai saat ini pun jika kami lihat, belum ditemukan indikasi adanya tindak pidana dalam persoalan ini,'' sebutnya.

Tak lama berselang setelah pembongkaran paksa itu, Satpol PP Bukittinggi juga terlihat datang ke lokasi. Petugas langsung mengamankan daging impor itu ke kantor Satpol PP. Aksi ini sempat membuat kemacetan di kawasan Simpang Tarok menuju Terminal Simpang Aur, karena ratusan orang yang melewati ruas jalan tersebut juga ingin mengetahui apa yang terjadi sebagai penyebab kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.(**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/