Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
23 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Nasional
23 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
Umum
3 jam yang lalu
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Elektabilitas La Nyalla Kian Meroket, GSI Sayangkan Gerindra yang Berencana Alihkan Dukungan ke Moreno

Elektabilitas La Nyalla Kian Meroket, GSI Sayangkan Gerindra yang Berencana Alihkan Dukungan ke Moreno
Istimewa.
Selasa, 26 Desember 2017 13:10 WIB
SURABAYA - Rencana peralihan dukungan Partai Gerindra dari La Nyalla Mahmud Mattalitti ke Moreno Suprapto di Pilgub Jatim 2018 membuat Ketua Dewan Penasehat DPP Gerakan Satu Indonesia, Bambang Prasetya geram dan menyangkan sikap partai besutan Prabowo itu.

Padahal menurutnya, elektabilitas La Nyalla sudah teruji. Terbukti dari sejumlah lembaga survei independen memperlihatkan kalau tingkat keterpilihan La Nyalla dalam pesta demokrasin di Jatim tahun depan sangat mumpuni.

Enam dari tujuh lembaga survei (IDM, Vox Populi, LKPI, LJSI, INES dan PMP-SIKOM) menyatakan tingkat elektabilitas  La Nyalla paling tertinggi dari nama lain seperti Syaifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawangsa, Tri Rismaharini, hanya satu lembaga survey LSMI  menempatkan La Nyalla di nomor 2.

Hasil survei itu membuat masyarakat Jatim sangat antusias saat mendengar wacana  Poros Jatim Emas gagasan Gerindra , PAN, PKS. Namun wacana ini mulai menghilang.

Spekulasi poros tersebut disebut-sebut mengusung Cagub Jatim lain, di luar kandidat, Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawangsa. Cagub lain itu mengerucut pada satu nama, La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Namun warga jatim tiba-tiba terkejut, ketika mencuat pemberitaan Gerindra memunculkan nama Moreno Soeprapto sebagi Cagub jatim menggantikan La Nyalla, padahal jam terbang dan daya tahan Moreno bukan tandingan  La Nyalla, dilihat dari aspek manapun.

Beredar spekulasi negatif di masyarakat, muncul skenario besar di balik langkah Gerindra mengalihkan dukungan dari La Nyalla dari bursa Cagub Jatim, padahal hasil survei dari tujuh lembaga survei independen menjelang pemilihan Gubernur Jatim 2018.

Lembaga survei independen itu antara lain  IDM (Indonesia Development Monitoring, Vox Populi, LKPI (Lembaga Kajian Pemilu Indonesia), LJSI (Lembaga Jaringan Suara Indonesia), INES (Indonesia Network Election Survey), PMP-SIKOM (Persatuan Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi), LSMI (Lingkar Survey Mahasiswa Indonesia).

Sebanyak  enam dari tujuh lembaga survei (IDM, Vox Populi, LKPI, LJSI, INES dan PMP-SIKOM) menyatakan tingkat elektabilitas  La Nyalla paling tertinggi  dari nama-nama lain seperti Syaifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawangsa, Tri Rismaharini dll, hanya satu lembaga survey LSMI  menempatkan La Nyalla urutan nomor 2.

"Melihat kenyataan ini, wajar bila masyarakat bertanya, “Mengapa La Nyalla digusur?”. Padahal tidak ada satu alasan apapun yang masuk akal untuk menggusur La Nyalla dari peta pertarungan Jatim," ujar Bambang.

La Nyalla bersama anak-anak pesantrenDia menilai, gonjang-ganjing Cagub dari partai Gerindra ini tanpa disadari justru menguntungkan La Nyalla, sebab namanya makin berikbar membuat “La Nyalla semakin menyala”.

"Semua itu membuktikan La Nyalla sudah teruji, dia mampu hidup dalam tekanan berat, dan ini ciri pemimpin sejati untuk jatim dan sudah terbukti sanggup hidup dalam tekanan sangat berat,” sambung Bambang.

Simpang siur ini  membuat masyarakat mulai meragukan komitmen ketiga Parpol tersebut dengan Poros Jatim Emas untuk mempersembahkan calon terbaik bagi warga Jatim.

“Dampak buruk  dari ke tiga Parpol tersebut, terutama Gerindra membuat kepercayaan publik hilang, dan sudah pasti akan mempengaruh suara mereka di Pileg dan Pilpres Jatim 2019,” kata Bambang memperingatkan.

Pada saat itu, ketiga parpol tersebut harus siap mengubur mimpi menang di Pileg maupun Pilpres 2019, karena sebagian besar pendukungnya pasti berpindah hati ke parpol lain atau paling naas memilih golput.

Menurut Bambang, Masyarakat zaman sekadar menyadari, jatim membutuhkan sosok pemimpin visioner, profesional, pekerja sosial, berani membela kebenaran tanpa takut mati serta mengerti seluk beluk jatim mulai dari lubang semut sampai koneksi internasional. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/