Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dari 3.000 Lebih Komodo di NTT, 20% Populasi Sudah Tua dan Rawan Punah

Dari 3.000 Lebih Komodo di NTT, 20% Populasi Sudah Tua dan Rawan Punah
Dok. GoNews.co/Muslikhin.
Senin, 04 Desember 2017 08:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
LABUAN BAJO - Data terakhir pada tahun 2017, diperkirakan sebanyak 20% populasi Komodo di Taman Nasinal Komodo (TNK) Kabupaten Manggarai Barat-Flores sudah memasuki usia tua dan rawan sakit yang berujung pada kematian kadal raksasa itu.

Total populasi binatang purba yang langka itu, kini sebanyak 3.012 ekor yang tersebar di Pulau Padar, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Dengan demikian, ada sekitar 600-an binatang Komodo yang kini memasuki usia tua.

Data tersebut disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Sudiyono saat menerima rombongan peserta "Media Expert Meeting MPR" pada Sabtu (3/12/2017).

Ia menjelaskan, bahwa 20 persen Komodo sudah memasuki usia 60-70 tahun. Dan menurut dia, saat ini komodo tertua berusia 70 tahun.

Dari pantauan GoNews.co, beberapa Komodo yang berhasil ditemui, memang kebanyakan sudah tua, terlihat kurus dan tidak bergerak. Bahkan ada juga yang kulit badan kadal raksasa tersebut mulai mengelupas.

"Iya ini sedang ganti kulit mas," ujar salah satu petugas atau Ranger di Taman Nasinal Komodo (TNK).

Sedikit Catatan Perjalanan ke Taman Nasional Komodo

?Selain menjadi habitat binatang Komodo, Pulau Komodo juga menjadi habitat sejumlah binatang lainnya termasuk rusa yang dijadikan santapan kadal raksasa itu.

Berangkat dari Labuan Bajo sekitar pukul 05.30 Wita, GoNews.co yang juga tergabung dalam rombongan peserta "Media Expert Meeting MPR 2017, mulai melakukan perjalanan dari Jayakarta Hotel Labuan Bajo menuju Pulau Komodo.

Kami menumpangi tiga kapal khusus yang sudah disiapkan pihak panitia. Rute perjalanan yang dituju pertama kaali adalah Pulau Padar, ada yang bilang, "jangan mengaku sudah ke Labuan Bajo jika belum ke Pulau Padar.

Sesampainya disana, kami langsung disuguhkan pemandangan yang menakjubkan, namun lebih takjub lagi setelah melakukan pendakian ke puncaknya. Disanalah "surga dunia" terbentang sejauh mata memandang.

Perjalanan dengan kapal ke Padar membutuhkan waktu kurang lebih empat jam. Meski cukup lama, tetapi rasanya tidak bosan selama perjalanan karena bisa menyaksikan pemandangangan pulau-pulau karang di kiri kanan di antara lautan yang jernih.

Setiba di Padar kami pun mendaki ke puncak Padar. Sayangnya tidak sampai ke puncak hanya separuh lebih perjalanan, dan yang sangat disayangkan, di sini tidak ada pos penjagaan petugas padahal ini termasuk aera Taman Nasional.

Para pengunjung pun begitu tiba di lokasi, langsung naikĀ  ke puncak pulau ini.

Setelah kurang lebih satu jam mendaki Padar, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Komodo. Pulau Padar dan Pulau Komodo adalah bagian dari TNK. Setelah dari Pulau Komodo, dilanjutkan ke Pink Beach untuk snokling.

Butuh perjuangan yang tidak mudah untuk menuju Pulau Komodo. Bisa dibayangkan, untuk turun dari kapal ke dermaga ini cukup sulit, karena kapal tidak bisa langsung bersandar di dermaga.

"Dangkal mas, harus dilanjutkan dengan kapal kecil, kita harus memanjat tiang dermaga untuk sampai ke atas," tandasnya.

Tidak mudah memanjat tiang dermaga, apalagi kapal yang ditumpangi selalu bergerak karena ombak. Meski butuh perjuangan yang sulit, tetapi semua penumpang akhirnya berhasil naik ke dermaga.

Di pintu masuk sudah menunggu para petugas atau ranger atau juga disebut pawang Komodo yang akan menemani dan menjaga kita selama melihat Komodo.

Dan seperti di tempat lain, apabila objek wisata dianggap sedikit berbahay, maka para ranger terlebih dahulu menjelaskan bagaimana antisipasi serta gerak gerik kita agar binatang langka tersebut tidak melukai para pengunjung.

Hanya berjarak 200 meter, kami pun bertemu dengan seekor Komodo yang sudah tua. Badannya mengecil. Kata si ranger, seperti manusia, Komodo juga akan mengecil badannya bila sudah tua. Komodo tua itu tak banyak bergerak, hanya tidur saja, layaknya manusia yang sudah jompo.

Disinilah rombongan bisa mengabadikan momen bertemu komodo dengan camera. Namun hati-hati tidak bisa sembarangan dan banyak bergerak. Karena Komodo bisa setiap saat menyerang. Disinilah biasanya ranger meminta ponsel kita dan menjadi fotografer dadakan.

Sementara beberapa ranger lainnya berdiri disekililing Komodo menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Karena waktu yang sangat singkat, hanya sekitar satu jam. Kami tidak sampai ke bagian hutan. Hanya sekitar 6 ekor Komodo yang berhasil kami jumpai. Sementara jumlah binatang lainnya seperti Rusa, malah terlihat lebih banyak. Ya Rusa-rusa tersebut memang menjadi santapan wajib Komodo.

Setelah puas berfoto-foto, kamipun langsung diarahkan ke pondok-pondok yang menyediakan sovenir dan kopi. Ya meski jumlahnya tak banyak dan enggak bisa memilih, tapi lumanyan bisa buat oleh-oleh.

Lalu perjalanan pun dilanjutkan ke Pink Beach dan Pulau Kanawe. Dua lokasi ini adalah tempat wisata snokling dan tempat melepas lelah setelah berjalan kaki di Taman Nasional Komodo.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/