Home  /  Berita  /  Umum

Luar Biasa, Anggota Polres Bukittinggi Ini Sulap Lahan Tidur jadi Lahan Produktif

Luar Biasa, Anggota Polres Bukittinggi Ini Sulap Lahan Tidur jadi Lahan Produktif
Anggota Polres Bukittinggi Aiptu Nofri Matri Aldi saat ditemui gosumbar di lahan pertanian yang digarapnya di kawasan Dusun Aua Kuniang, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Agam.
Kamis, 30 November 2017 16:30 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI - Setelah bekerja keras selama bertahun- tahun, seorang anggota Kepolisian dari Resor Bukittinggi bernama Aiptu Nofri Matri Aldi ini berhasil menyulap lahan tidur menjadi lahan produktif pertanian di daerah Dusun Aua Kuniang, Jorong Koto Gadang, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Tentu saja, aksi yang telah dilakoni oleh Nofri selama bertahun- tahun itu memberikan dampak besar bagi tumbuh kembangnya perekonomian dari sektor pertanian, terutama warga yang berada di kawasan tersebut.

Nofri mengaku tidak ada motivasi khusus melakukan hal tersebut. Disela pekerjaannya sebagai seorang Polisi yang bertugas di unit Provost/ Propam Polres Bukittinggi, Ia mengaku mendapatkan ide untuk memanfaatkan lahan kosong yang telah dipenuhi oleh rumpun ilalalang dan semak belukar (lahan tidur) tersebut. Karena, selain memanfaatkan lahan kosong, sekaligus juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, ujarnya.

"Saya tahu sedikit tentang bidang pertanian, terutama dalam memanfaatkan lahan tidur, Saya coba menggandeng beberapa petani di kawasan ini untuk mewujudkan hal itu," ujarnya kepada gosumbar, Kamis 30 November 2017.

Menurut Nofri, selama ini daerah Agam dan Bukittinggi sudah terkenal sebagai daerah pertanian. Namun, lahan pertanian masih banyak yang belum tergarap secara maksimal. Selain itu, banyak tanah di kawasan ini yang belum dimanfaatkan dan hanya didiamkan begitu saja. Menurut Nofri, itu sangat disayangkan, lebih baik kita garap dengan baik hingga bisa dimanfaatkan, sebutnya.

Nofri juga mengaku, awalnya dia hanya mengumpulkan uang sebanyak Rp3,5 juta untuk modal awal dalam membeli bibit dan tanaman untuk mengolah lahan tidur tersebut. Seiring dengan perkembangan waktu, hasil pertanian itu terus meningkat dari awal penanaman, terangnya.

"Kita semua tahu, Negara Indonesia itu kan terkenal ke seantero dunia dengan kondisi tanahnya yang subur karena beriklim tropis. Tak hanya itu negara kita juga terkenal sebagai negara agraris. Sekarang, terletak pada keinginan kita untuk bisa menggali potensi sumber daya alam Indonesia itu sendiri. "Sangat disayangkan tanah seluas beberapa hektare yang ada disekeliling kita itu dianggurkan menjadi semak belukar. Saya ingin menciptakan lahan pertanian yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam dan bertani," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, hasil pertanian yang ia garap bersama warga dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun di atas lahan tidur seluas 3,5 Hektar tersebut sudah bisa dikomersilkan dan dijual ke pasar. Baru-baru ini, hasil kerja kerasnya memanfaatkan lahan tidur membuahkan hasil yang memuaskan. Bahkan, tanaman seperti tomat, cabe, bawang dan terung yang ia tanam panen sebanyak 7 ton setiap pemanenan nya, dijual ke pasar - pasar di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.

"Alhamdulillah, kita panen perdana pada awalnya dulu sekitar hampir 2 ton sekali panen, dan itu terus meningkat dalam setiap masa panen berikutnya, lanjut Nofri.

Petani setempat Edimar St Sinaro yang juga ikut membantu menggarap lahan di tempat Nofri membuka lahan juga mengatakan hal demikian, Edimar mengaku telah menekuni usaha berkebun sayur - sayuran ini selama bertahun- tahun.

Dikatakan juga oleh Edimar, dulu dia selama bertahun- tahun bekerja sebagai seorang sopir dari suatu perusahaan dengan penghasilan yang hanya pas- pas an, bisa dikatakan sekadar cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari saja. Namun, setelah dia menekuni usaha pertanian dan bertemu dengan Nofri, dirinya mengakui ada peningkatan yang signifikan bagi perekonomian keluarganya.

Edimar juga menyebutkan, dirinya berencana berkoordinasi dengan para penyuluh dari Dinas Pertanian agar dapat meningkatkan hasil dalam menggarap lahan tidur yang telah digagas oleh Nofri di kawasan ini.

"Saya akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Bukittinggi dan Agam. Saya berupaya meminta sumbangsih dan saran dari segi penyuluhan atau apapun kegiatan yang bisa berguna dalam meningkatkan hasil pertanian di kawasan ini, dibawah arahan saudara Nofri yang selalu menyempatkan waktu luang di sela- sela pekerjaannya sebagai seorang polisi untuk menggarap lahan tidur di kawasan ini, pungkasnya. (**)

Kategori:Bukittinggi, Agam, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/