Home  /  Berita  /  Hukum

Ini Cerita Awal Para Pelaku Memesan Mobil Hingga Akhirnya Menghabisi Nyawa Ardhie si Sopir GoCar Pekanbaru

Ini Cerita Awal Para Pelaku Memesan Mobil Hingga Akhirnya Menghabisi Nyawa Ardhie si Sopir GoCar Pekanbaru
Kapolresta Pekanbaru, didampingi jajarannya saat ekspose kasus Sopir GoCar Pekanbaru bernama Ardhie Nuraswan, Selasa siang (Foto: Chairul Hadi)
Selasa, 28 November 2017 13:41 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Hilangnya sopir GoCar bernama Ardhie Nuraswan terjawab sudah, setelah empat orang tersangka berhasil dibekuk tim yang dibentuk oleh Polresta Pekanbaru. Sedangkan dua pelaku lainnya masih diburu dan sudah ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang, red).

Dari keterangan para tersangka yang ditangkap ini terungkap, kalau aksi perampokan dan pembunuhan terhadap Ardhie sudah direncanakan. Berawal saat malam di mana korban menghilang, pada 22 Oktober 2017 lalu, saat Ardhie menerima orderan yang dipesan oleh salah seorang tersangka.

"Jadi malam itu pelaku melakukan order GoCar, yang memesan salah seorang tersangka berinisial LP. Pesan GoCar di depan Koro-koro Pekanbaru," terang Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto saat menggelar ekspose terkait kasus ini di kantornya pada Selasa (28/11/2017) siang.

Dari sana, Ardhie kemudian menyopiri para pelaku sesuai tujuan. Saat diperjalanan itu lah pelaku menjerat leher pemuda berusia 23 tahun ini menggunakan tali yang diduga sudah disediakan. "Setelah lemas, korban ditarik ke kursi belakang lalu pelaku secara bersama-sama melakukan pembunuhan," bebernya.

Saat nyawa korban sudah melayang, mereka kemudian membuang jasad Ardhie di daerah Kabupaten Siak. Sedangkan mobil yang dipakai korban bermerek Suzuki Ertiga dengan pelat BM 1654 NV dibawa kabur, sesuai rencana para pelaku sejak awal, yakni menguasai kendaraan tersebut.

Namun apadaya, rencana yang sudah disusun tersebut gagal dan pelaku berhasil diringkus aparat berwajib. Mobil Ardhie berhasil ditemukan di jurang daerah Tanah Karo Sumatera Utara dalam kondisi ringsek. Adapun alasan pelaku membuangnya adalah untuk menghilangkan jejak.

Sementara jasad Ardhie ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang di Jalan Lintas Pekanbaru - Duri Kilometer 57 Telaga Samsam, di area kebun kelapa sawit milik masyarakat pada Selasa (7/11/2017). Dari temuan kerangka itu, polisi merangkai kejadian terkait hilangnya korban.

Diceritakan Kombes Susanto, masing-masing mereka punya peran, mulai dari pelaku utama hingga yang turut serta terlibat. semuanya sudah dirangkai aparat berwajib untuk mendapatkan titik terang kronologis dari kasus yang sempat menjadi perhatian publik, terutama masyarakat Kota Pekanbaru tersebut.

Selain meringkus empat pelaku, Polresta Pekanbaru juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya mobil Ertiga yang dikemudikan Ardhie, tali untuk menjerat leher korban, barang elektronik (Handphone) serta pakaian yang melekat pada tulang belulang (Bukti sekunder, red) almarhum.

Adapun keempat tersangka yang ditangkap ini masing-masing berinisial VH, MT di perbatasan Pekanbaru - Kampar, LP didaerah Simalungun Sumatera Utara, sedangkan FS di daerah Banten Jawa Barat. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/