Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
19 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
8 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
8 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dampak Satlak Prima Bubar, Yayuk: Beberapa Cabor Resah Akibat Tanpa Kejelasan

Dampak Satlak Prima Bubar, Yayuk: Beberapa Cabor Resah Akibat Tanpa Kejelasan
Azhari/GoNews.co
Minggu, 05 November 2017 18:46 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR-RI, Yayuk Basuki menilai terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 yang bertujuan memotong birokrasi dengan membubarkan Program Indonesia Emas (Prima) tidak menyelesaikan persoalan tetapi malah menimbulkan banyak persoalan.

"Kan, saya sudah mengingatkan saat ini bukan waktu yang tepat membubarkan Satlak Prima. Masa transisi itu butuh waktu sedangkan waktu persiapan Indonesia menghadapi Asian Games 2018 sangat mepet," kata Yayuk Basuki di Jakarta, Minggu (5/11/2017).

Usai Prima dibubarkan, kata Yayuk, beberapa cabang olahraga (cabor) resah karena tidak adanya kepastian. Sebagai contoh, ia mempertanyakan nama-nama atlit yang sudah masuk dalam Surat Keputusan (SK) yang dibuat Satlak Prima masih berlaku atau ada penambahan lagi.

Kemudian, Yayuk menyebut bagaimana dengan biaya akomodasi yang masih belum selesai dan kejelasan try out.

"Saya kan terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Ada sejumlah cabor terpaksa membatalkan try out karena ketidakjelasan," tegas Yayuk.

"Dalam kondisi ini atlit yang menjadi korban. Mereka dituntut berprestasi tetapi segala kebutuhannya tidak terpenuhi," tambahnya.

Yang lebih membingungkan lagi, kata Yayuk, tentang keberadaan KONI Pusat. "Di awal, pemerintah sudah menegaskan tidak ada pergantian institusi lain yang mengisi posisi Satlak Prima. Tetapi, KONI yang berperan hanya sebatas pengawas dalam Perpres sepertinya ingin menggantikan posisi Satlak Prima," tandasnya.

Dalam masalah ini, Yayuk meminta Menpora Imam Nahrawi bersikap tegas agar polemik tidak berkepanjangan.

"Menpora harus mengingatkan dalam Perpres nomor 95 Tahun 2017, KONI hanya sebagai pengawas. Saya berharap jangan lagi ada statement yang membuat cabor itu semakin bingung. Soal dana pembinaan langsung saja diserahkan ke induk-induk organisasi olahraga (PB/PP)," kata Yayuk. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/