Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
11 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Alhamdulillah, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sumatera Barat Kecil Dibandingkan Nasional

Alhamdulillah, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sumatera Barat Kecil Dibandingkan Nasional
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menerima cenderamata. (foto humas pemprov sumatera barat)
Senin, 04 September 2017 00:17 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
PADANG - Angka kematian ibu saat melahirkan di Sumatera Barat jauh lebih kecil dibandingkan nasional. Prestasi ranah Minang ini terlihat dari hasil survei Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, dimana pada tahun 2008 angka kematian ibu masih 212 per 100.000 kelahiran dan menurun pada tahun 2016 menjadi 108 per 100.000 kelahiran hidup.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit pada Opening Ceremony TCTP Comperative Study on Maternal and Child Health Handbook di Pangeran Beach Hotel Padang,  Minggu (3/9/2017).

Tahun ini Sumatera Barat dipercaya sebagai tempat study coperatif internasional dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak  bagi negara  Indonesia, Kenya,  Filipina,  Thailand, Afganistan dan Tajikistan hasil kerjasama Kemenkes RI,  Setneg RI dan JICA Jepang.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam kesempatan itu menyampaikan, salah satu komitmen Pemprov Sumbar dalam pemenuhan hak atas kesehatan bagi warganya adalah ikut dalam percepatan pencapaian target pembangunan millenium (MDGs), meningkatkan kesadaran isu kesehatan, meningkatkan alokasi anggaran kesehatan, menyatukan arah pembanguan kesehatan yang terintegrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas.

''Walau MDGs telah selesai tahun 2015 namun kelanjutannya dengan menekankan pada 5P (people, planet,  peace,  prosperity and partnership),'' ujarnya.

Pada goals ketiga menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia dengan target mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan kematian neonatal hingga 12 per 1000 kelahiran hidup dan kematian balita 25 per 1000 kelahiran hidup.

Target ini dituangkan dalam RPJMD Sumatera Barat 2016-2020 yaitu penurunan angka kematian ibu menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2019, terang Nasrul Abit.

Secara nasional hasil SKDI 2012, Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia mengalami peningkatan dari 228p per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012.

Berbagai upaya  telah dilakukan untuk penurunkan AKI dan AKB antara lain dengan mengunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dimulai di Salatiga kerjasama JICA (Japan International Cooporation Angency).

''Keberhasilan sosialiasasi pengembangan buku KIA di seluruh kabupaten kota se-Sumbar yang dimulai sejak tahun 1998, hingga dipercaya  sebagai tuan rumah TCTP tahun 2009, dan yang kedua  kalinya pada tahun 2017 ini,''  ungkap Nasrul Abit senang. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/