Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Kesehatan

Wabah Kolera Ancam Jamaah Haji

Wabah Kolera Ancam Jamaah Haji
Jamaah haji melakukan tawaf. (tempo.co)
Sabtu, 15 Juli 2017 07:54 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, wabah kolera yang menyerang Yaman dan telah menginfeksi lebih dari 332 ribu orang berpotensi menyebar pada musim ibadah haji di Arab Saudi, September mendatang.

WHO mengatakan bahwa ibadah haji yang dilakukan sekitar 4 juta Muslim setiap tahun, termasuk sekitar 2 juta orang asing, meningkatkan risiko penyakit seperti demam berdarah, demam kuning, virus Zika dan penyakit meningokokus serta kolera.

Dominique Legros, seorang ahli kolera WHO, mengatakan bahwa meskipun Arab Saudi belum mengalami wabah kolera, penyebarannya tetap harus diantisipasi.

''Jangan lupa bahwa hari ini kita berbicara tentang Yaman, tapi Arab Saudi akan menerima jemaah dari banyak negara endemik. Pada dasarnya kondisi kehidupan dan akses terhadap air harus dalam kondisi higienis,'' kata Legros, seperti yang dilansir Reuters, Junat, 14 Juli 2017.

Begitu terkena, kolera bisa membunuh dalam hitungan jam jika pasien tidak segera mendapat pengobatan. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyalahkan pihak-pihak yang berperang di Yaman dan sekutu internasional mereka, termasuk Arab Saudi.

Perang tersebut memicu wabah kolera, membuat jutaan orang lebih dekat dengan kelaparan, dan terhadalang terhadap akses bantuan.

WHO telah meluncurkan program perawatan darurat, berdasarkan sisa-sisa sistem kesehatan Yaman yang hancur, untuk mencoba menghentikan penyebaran penyakit ini.

Jumlah kasus baru terus meningkat sekitar 6.000 per hari, namun jumlah kematian tampaknya melambat secara dramatis.

Tingkat kematian telah merosot dari 20-40 dalam beberapa pekan terakhir menjadi rata-rata sembilan per hari selama enam hari terakhir.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/