Home  /  Berita  /  GoNews Group

'Letoy' Saat Anak Buahnya Digebukin Brimob, Serikat Juang Rakyat Desak Boni Hargens Mundur dari Antara

Letoy Saat Anak Buahnya Digebukin Brimob, Serikat Juang Rakyat Desak Boni Hargens Mundur dari Antara
Istimewa.
Senin, 19 Juni 2017 06:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Terkait adanya kekerasan terhadap Jurnali Antara, salah satu Komunitas bernama "Serikat Juang Rakyat" (SJR) mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja Boni Hargens yang duduk sebagai dewan pengawas LKBN Antara.

Bahkan mereka mendesak agar Boni Hargens mundur secara jantan. Pasalnya, SJR melihat sikap Boni Hargens terlalu 'letoy' dan mengabaikan keselamatan anak buahnya serta melecehkan profesi jurnalis.

Hal ini diungkapkan Koordinator Serikat Juang Rakyat, Sayed Junaidi kepada GoNews.co, Senin (19/6/2017).

"Kami jelas menolak sikap menolak arogansi aparat yang bersikap militeristik kepada jurnalis karena itu tidak sejalan dengan gerakan reformasi 98. Dan pastinya Boni Hargens sebagai pimpinan Antara tidak melunak dengan kejadian ini," kata Sayed Junaidi Rizaldi yang menyesalkan sikap Boni Hargens.

Pernyataan keras tersebut, menanggapi sikap Boni Hargens yang meminta semua pihak termasuk media untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.

"Kami meminta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan kejadian ini. Kejadian ini tidak mencerminkan citra kepolisian sebagai institusi. Ini hanya insiden situasional yang melibatkan satau-dua oknum di tubuh kepolisian, maka janganlah kasus ini digeneralisasi apalagi dijadikan alasan untuk menghakimi kepolisian. Apalagi ini bulan suci Ramadhan, tentu jiwa besar dan keiklasan untuk saling memaafkan lebih diutamakan," ungkap Dewan Pengawas LKBN Antara, Boni Hargens melalui siaran persnya kepada awak media.

Wahab Talaohu, yang juga dari Serikat Juang Rakyat, menambahkan, pihaknya juga mendesak Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengusut peristiwa kekerasan tersebut.

Bahkan secara tegas dirinya meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kinerja dari komisaris atau dewan pengawas di dalam tubuh BUMN yang anti Nawacita.

"Boni Hargens sebagai dewan pengawas Antara harus ikut bertanggungjawab atas kekerasan yang terjadi terhadap jurnalis Antara, bukan malah melunak. Jika dia tidak mau ikut bertanggungjawab lebih baik dia mundur dan meletakkan jabatannya," tandasnya.

Berikut Pernyataan Sikap Serikat Juang Rakyat atas Insiden Kekerasan Jurnalis

Kami dari Serikat Juang Rakyat yang terdiri dari lintas aktivis, profesional maupun kelompok masyarakat dan lainnya, menyatakan sikap :

1. Menolak Arogansi Aparat yang bersikap militeristik karena itu tidak sejalan dengan gerakan reformasi 98.

2. Meminta Kapolri memanggil dan mengusut peristiwa kekerasan tersebut.

3. Meminta Jokowi mengevaluasi kinerja dari bumn atau lebih tegas pecat komisaris Anti nawacita.

4. Komisaris Antara yang dipimpin oleh Boni Hargen harus bertanggungjawab bila tidak mundur dan meletakkan jabatannya. Demikian pernyataan sikap kami dari Serikat Juang Rakyat. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/