Home  /  Berita  /  GoNews Group
Religi

5 Ibadah Ini Penghapus Dosa di Bulan Ramadan

5 Ibadah Ini Penghapus Dosa di Bulan Ramadan
Ilustrasi. (inilah.com)
Rabu, 14 Juni 2017 11:48 WIB
RAMADAN merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan. Bahkan Allah menyediakan satu malam di Bulan Ramadan yang nilai ibadahnya lebih baik dari seribu bulan.

Dikutip dari inilah.com, berikut ini beberapa ibadah yang bisa melebur dosa di bulan Ramadan.

1. Shalat lima waktu, bertemu dengan hari Jumat dan bertemu dengan Ramadan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ''Antara shalat yang lima waktu, antara Jumat yang satu dan jumat berikutnya, antara Ramadan yang satu dan Ramadan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.'' (HR. Muslim no. 233)

2. Amalan puasa Ramadan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)

Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar maruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran). (HR. Bukhari no. 3586 dan Muslim no. 144)

3. Qiyam Ramadan (salat Tarawih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ''Barangsiapa melakukan qiyam Ramadan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.'' (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)

4. Menghidupkan shalat malam pada Lailatul Qadar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa melaksanakan salat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 1901)

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menerangkan bahwa pengampunan dosa pada lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadan dan qiyam Ramadan (salat tarawih) adalah apabila bulan Ramadan telah usai. (Lathaif Al-Maarif, hlm. 365-366)

5. Zakat fitrah

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata, ''Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.'' (HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Zakat fitrah di pengujung Ramadan, itu juga adalah sebab mendapatkan ampunan Allah. Karena zakat fitrah akan menutupi kesalahan berupa kata-kata kotor dan sia-sia. Ulama-ulama terdahulu mengatakan bahwa zakat fitrah adalah bagaikan sujud sahwi (sujud yang dilakukan ketika lupa, pen.) dalam salat, yaitu untuk menutupi kekurangan yang ada. (Lathaif Al-Maarif, hlm. 377)

Kalau banyak ampunan seperti itu di bulan Ramadan, seharusnya setiap yang keluar dari bulan Ramadan keadaannya sebagaimana disebutkan oleh Muwarriq Al-Ijliy,

Hari ini kembali suatu kaum sebagaimana mereka baru dilahirkan oleh ibu-ibu mereka. (Lathaif Al-Maarif, hlm. 366). Artinya, mereka kembali bersih dari dosa.

Sungguh sangat disayangkan jika keluar dari bulan Ramadan tidak membawa ampunan apa-apa.

Qatadah rahimahullah mengatakan, ''Siapa saja yang tidak diampuni di bulan Ramadan, maka sungguh di hari lain (di luar Ramadan), ia pun akan sulit diampuni.'' (Lathaif Al-Maarif, hlm. 371)

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan, ''Tatkala semakin banyak sebab mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadan, maka siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan tersebut, sungguh dia benar-benar telah bernasib buruk.'' (Lathaif Al-Maarif, hlm. 371). [Muhammad Abduh Tuasikal/Rumaysho].***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/