Home  /  Berita  /  Pendidikan

Mata Pelajaran PMP akan Hadir Kembali di Sekolah

Mata Pelajaran PMP akan Hadir Kembali di Sekolah
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi saat mengajarkan Pancasila kepada para pelajar di safari Ramadhan.
Selasa, 13 Juni 2017 17:54 WIB
Penulis: Bayu Denura
LIMAPULUH KOTA - Mata pelajaran PMP (Pendidikan Modal Pancasila) sangat diharapkan diajarkan kepada anak-anak, sehingga mereka bisa menelaah kembali apa isi dari pancasila. Dengan adanya pendidikan ini, tidak akan ada lagi pelajar tidak hafal dengan pancasila.

''Selanjutnya, dalam pendidikan jangan hanya sekedar hafalan lagi, tetapi bagaimana mementingkan sikap dan keterampilan para siswa kedepan,'' sebut Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi ketika berbincang-bincang dengan wartawan di kantornya, Selasa (13/6).

Dikatakannya, semua pihak harus kembali menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada para pelajar sebagai ideologi bangsa, agar semangat untuk mencintai negeri sendiri semakin tumbuh dan kuat di tengah derasnya pengaruh budaya asing.

"Kita berharap, pendidikan pancasila masuk sebagai mata pelajaran wajib dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, begitu juga dengan kementrian Riset, Teknlogi dan Perguruan Tinggi bisa menerapkannya," ulas Bupati.

Karena itu, bupati Irfendi Arbi menyambut baik pernyataan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila(UKP-PIP), Yudi Latif, yang akan berkomunikasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghadirkan kembali PMP menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.

Menurut Bupati, mewajibkan kembali mata pelajaran ini, akan memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar lebih memahami ideologi pancasila sebagai dasar negara, begitu juga dengan rasa cinta persatuan dan kesatuan terhadap bangsa sendiri, termasuk dalam menanamkan nilai-nilai pancasila kepada masyarakat.

Diakuinya, saat ini masih banyak pelajar di sekolah yang belum paham dan mengerti makna dari Pancasila. Bahkan, katanya masih ada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang belum hafal isi Pancasila itu sendiri.

"Selama memimpin Tim Ramadhan mengunjungi masjid-masjid di kabupaten Limapuluh Kota, kita selalu menanyakan pancasila kepada anak-anak. Sayangnya, sebagian dari mereka masih ada yang tidak hafal dengan Pancasila, inilah yang harus kita benahi nantinya," sebut bupati.

Terpisah, Kabid Pembinaan Pendidikan SD/SMP dinas Pendidikan kabupaten Limapuluh Kota Alfizal Ujang kepada GoSumbar.com, via telepon genggamnya, Selasa (13/6), mengatakan, pihaknya menyambut baik jika pelajaran PMP segera diajarkan di sekolah-sekolah.

Apalagi saat ini, tambahnya, Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi, tentunya kami di dinas pendidikan akan segera mencari dasar hukumnya, ini harus disikapi dengan cepat. Artinya, dinas pendidikan langsung action, dengan memulainya ketika siswa baru tahun ajaran 2017 ini dimasukan sedikit tentang pancasila.

“Kemudian, apa salahnya ketika adanya kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek) guru-guru ataupun dinas Instansi dan lembaga lainnya, diselipkan buku panduan tentang Pancasila. Kemudian, kami juga mengajak guru-guru untuk meluangkan waktunya 1 jam mengajarkan anak yang berhubungan dengan pancasila,'' harap Alfizal. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/